Bima, bimakini.com.- Ekspresi kekesalan para petani terhadap kelangkaan pupuk semakin berani saja. Jika sebelumnya sejumlah petani mendatangi kantor distributor dan menyandera truk pengangkut pupuk, kini kejadian yang sama terulang. Tiga truk pengangkut pupuk dihadang para petani dan muatan pupuk dibongkar paksa di tengah jalan.
Peristiwa ini terjadi di jalan raya Teka Sire Kabupaten Dompu, Sabtu (9/2) lalu. Sempat terjadi ketegangan antara supir dan para petani yang menghadang. Untungnya, tidak terjadi pertikaian dalam peristiwa ini.
Pantauan Bimakini.com, sekitar pukul 16.00 WITA tiga truk bermuatan penuh pupuk dikejar sejumlah orang dengan sepeda motor dan kendaraan pick up. Rupanya, para petani telah membuntuti mobil ini sejak keluar dari gudang penyimpanan di Dompu. Rencananya pupuk ini akan dibawa ke Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.
Saat di Teka Sire, laju truk dihadang puluhan orang yang belakangan diketahui adalah petani jagung di Dompu. Mereka mengaku kesulitan mencari pupuk untuk tanaman jagung mereka. Petani kesal karena saat ditanya pada distributor, pupuk diinformasikan tidak ada. Selain itu, mereka memertanyakan mengapa jatah untuk Kabupaten Bima diambil di gudang pupuk Dompu.
“Distributor mengatakan pupuk tidak ada, tetapi buktinya ada tiga truk yang diangkut keluar Dompu,” ujar seorang petani lantang.
Sempat terjadi ketegangan antara supir dan sejumlah petani ini. Supir bersikeras ingin membawa pupuk tersebut, karena diperintahkan distributor. “Kami hanya pekerja yang harus mengantarkan barang ini ke tempatnya. Saya takut disalahkan,” ujarnya.
Namun, permintaan ini tidak diterima olah para petani. Mereka tetap ngotot agar pupuk tersebut dibongkar, karena itu jatah Dompu. Setelah negosiasi, disepakati setiap truk boleh dibongkar masing-masing 40 sak pupuk dan dibayar dengan harga pasar saat ini. Saat ditanya berapa pupuk tersebut dijual, supir maupun petani enggan membeberkannya.
Pembongkaran pupuk dari truk dilakukan tergesa-gesa. Sejumlah orang langsung naik ke truk dan membuka tarpal penutup. Kendaraan pick up yang dari tadi menunggu langsung merapat untuk mengangkut pupuk.
Saat dikonfirmasi, seorang pegawai Dispertapa Kabupaten Bima mengaku tidak ada laporan atas kejadian tersebut dari distributor wilayah Kecamatan Sanggar, CV Bintang Mas. “Kami tidak mendapat pengaduan atas masalah ini,” ujar Fauzi, SP, melalui telepon seluler. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.