Bima, Bimakini.com.- Kasus pembunuhan terjadi lingkungan Wadumbolo Kota Bima. Korbannya warga Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Ahmad (27),
Minggu (3/3) sekitar pukul 05.30 WITA. Pemuda itu tewas bersimbah darah dengan luka tusuk pada bagian punggung dan luka sabetan senjata tajam pada kakinya.
Guru honor SMPN 3 Woha itu diduga dibunuh sekitar lima pemuda tidak dikenal yang sedang mabuk.
Kejadiannya itu pada jalan dua arah lingkungan Wadumbolo, tepatnya di depan Kafe Flamboyan. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, tetapi karena kehabisan darah nyawanya tidak tertolong.
Informasi yang dihimpun Bimakini.com, sebelum tewas korban bersama tiga rekannya sempat ‘nonton bareng’ pertandingan sepakbola di Cafe Yuank, samping SPBU Taman Ria, Minggu dinihari. Sepulang dari acara itu, keempatnya mampir di pinggir laut jalan dua arah Wadumbolo. Kemudian dari Kafe Flamboyan, keluar sekitar lima orang pemuda tidak dikenal diduga dalam keadaan mabuk.
Saat itu, masih menurut informasi, di antara lima pemuda tersebut berjalan sempoyongan dan diduga hampir menabrak tembok. Korban bersama rekannya yang melihat menertawai. Kemungkinan karena merasa tersinggung, para pelaku naik pitam dan menghampiri korban dan rekannya yang sedang duduk.
Masih berdasarkan informasi, diantara pelaku saat menghampiri korban diduga ada yang membawa senjata tajam dan senjata api, lalu menodongkannya pada rekan korban. Melihat hal itu, korban bersama rekannya berniat membubarkan diri karena merasa terancam. Mereka pun bergegas menghidupkan sepeda motor.
Namun, korban bersama satu rekannya saat hendak melaju dengan sepeda motor kemudian ditarik dan ditikam menggunakan sebilah pisau. Korban pun terkapar bersama sepeda motor yang dikendarai rekannya. Setelah ditikam, kaki korban kembali dibacok hingga terluka.
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, yang dikonfirmasi wartawan, Minggu sore, mengatakan korban mengalami luka tusuk pada punggung, sempat dibawa ke RSUD Bima. Namun, tidak lama kemudian meninggal karena kehabisan darah.
Kapolres mengaku pihaknya masih menyelidiki penyebab tewasnya warga Talabiu tersebut dan belum berhasil mengidentifikasi pelaku. Barang bukti sepeda motor jenis Vixion bernomor polisi EA 3348 XL warna merah yang dikendarai korban bersama rekannya telah diamankan.
Selain itu, pihaknya mengamankan sebuah mobil Avanza bernomor polisi L 1183 YV warna kuning silver yang diduga dikendarai para pelaku saat kabur. Mobil itu ditinggalkan di Desa Cenggu Kecamatan Belo dan kini diamankan sebagai barang bukti di Satuan Reserse Kriminal Polresta.
Diakuinya, Minggu pagi telah mengolah tempat kejadian perkara (TKP) di Wadumbolo dan saat ini dilanjutkan identifikasi mobil, termasuk memanggil rekan korban sebagai saksi untuk dimintai keterangan. “Kasus ini masih kita selidiki dan terus dalami belum kita identifikasi pelakunya,” terang Kapolres.
Sekitar pukul 07.00 WITA jenazah korban dari RSUD Bima dibawa ke rumah duka di Talabiu. Pemakaman korban dilakukan sekitar pukul 14.00 WITA, Minggu. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.