Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Dua Orang Diidentifikasi, Warga Talabiu Blokir Jalan

Bima, Bimakini.com.-  Ini perkembangan terbaru dari kasus tewasnya Ahmad (27), warga Desa Talabiu Kecamatan Woha, yang juga guru honor SMPN 3 Woha. Dua dari lima orang yang diduga terlibat dalam kasus itu sudah diidentifikasi. Pihak Kepolisian sedang memaksimalkan upaya untuk menangkapnya.

Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, yang dikonfirmasi Selasa siang mengaku telah mengidentifikasi dua dari lima pelaku. Namun, hingga kini belum ada satu pun yang berhasil ditangkap, karena diduga melarikan diri keluar daerah. Kendati demikian, tetap akan berupaya segera menangkap pelaku.
“Dua dari pelaku sudah kita identifikasi, inisialnya H dan E warga Desa Ngali Kecamatan Belo. Saat ini mereka masih kita kejar,” ungkap Kapolres di Sat Reskrim.
Diakuinya, pascakejadian itu sejumlah aparat Kepolisian telah ditugaskan menjaga sekitar Talabiu dan Kafe Flamboyan. Tujuannya  untuk mengantisipasi munculnya reaksi berlebihan warga terhadap kasus itu.
Menyusul kasus itu, warga Talabiu meluapkan emosinya dengan memblokir akses jalan di persimpangan empat desa setempat. Pemblokiran itu sejak Selasa (5/3) pukul 15.00 WITA sebagai bentuk protes karena para pelaku pembunuhan belum ditangkap. Warga mengancam akan tetap memblokir jalan apabila pelakunya  tidak segera dibekuk.
      Warga Talabiu, Salahuddin,  yang dihubungi Bimakini.com Selasa sore mengaku hingga kini akses jalan di persimpangan empat masih diblokir oleh warga. Akibatnya, lalulintas kendaraan macet total karena jalan yang diblokir merupakan jalan negara sebagai akses utama penghubung daerah lain.
     Meski ada jalan alternatif lain, tetapi jaraknya relatif jauh. “Warga hanya menuntut pelaku pembunuhan segera ditangkap,  itu saja. Kalau belum ditangkap warga tetap akan memblokir jalan,” ungkapnya melalui telepon seluler.
        Katanya, saat warga mengetahui pelaku pembunuhan Ahmad sejak Senin lalu telah memberi kesempatan kepada Kepolisian agar menangkapnya. Namun, hingga hari ketiga pelaku yang telah diindetifikasi berinisial E, satu diantara lima orang lainnya, belum juga ditangkap.
       Menurut Salahuddin, munculnya reaksi warga sejak hari pertama, karena merasa terkejut mendengar Ahmad tewas dibunuh. Apalagi, korban dikenal baik, sering bergaul dengan masyarakat dan tidak pernah terlibat masalah. Hal itu, menyebabkan warga prihatin dan bersimpati. Mereka pun  mendesak pelaku segera diproses secara hukum. (BE.20)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Semak-semak yang tutupi bahu jalan di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yang dikeluhkan wakil ketua BPD, dibersihkan oleh tim Dinas PUPR...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pengerjaan proyek galian drainase kini dikerjakan massif   pada seluruh Kota Bima. Warga pun bertanya, kapan gorong-gorong atau talud dipasang. Dinas...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- merespon aspirasi masyarakat Woha yang mendesak perbaikan jalan depan Terminal Tente, direspon oleh Sekretaris Camat Woha, Irfan DJ, SH. Dia meminta agar...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Massa yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Kae Kecamatan Woha, membakar ban di tengah jalan, tepatnya jalur terminal Tente, Kamis (6/10/2016). Mereka juga sempat...