Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

FKKP Kecamatan Monta Terbentuk

Bima, Bimakini.com.- Forum Komunikasi Kader Posyandu (FKKP) Kecamatan Monta resmi terbentuk Senin (18/3) di aula Kantor Kecamatan setempat. Kader Posyandu asal Desa Sakuru, Rahmi, terpilih secara demokratis menjadi Ketua FKKP Kecamatan Monta.

Saat itu, Rahmi berjanji akan memerjuangkan hak-hak kader Posyandu. Inisiatif pembentukan FKKP  itu muncul dari para kader. “Kami sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh SOLUD, kami juga ingin membentuk FKKP seperti yang telah dibentuk oleh SOLUD di desa binaannya,” jelasnya dalam pernyataan pers, kemarin.
FKKP merupakan sebuah forum yang dibentuk oleh LSM SOLUD yang didanai oleh ACCESS. Dana tersebut bersumber dari AUSAID. Dalam waktu sekitar tiga  tahun kerjasama SOLUD dan ACCESS, SOLUD sudah membentuk FKKP pada 8 kecamatan, yaitu Bolo, Woha, Palibelo, Wera, Ambalawi, Wawo, Sape, dan Lambu. Kedelapan kecamatan tersebut merupakan wilayah binaan SOLUD untuk program penguatan kapasitas masyarakat dalam bidang pelayanan publik di Kabupaten Bima.
      Koordinator Program SOLUD, Hairul Anas, menyampaikan tidak semua kecamatan menjadi dampingan SOLUD, karena dana tidak mencukupi. Saat ini, hanya hanya terbentuk pada delapan  kecamatan saja.
Hairul juga menjelaskan pembentukan FKKP ini murni dana swadaya kader Posyandu di Monta. “FKKP Monta merupakan FKKP yang murni dari inisiatif kader dan kami sangat bangga atas inisiatif para kader Posyandu di Kecamatan Monta,” ujarnya.
PO ACCESS untuk Kabupaten Bima, Sri Lestari Utami, dalam sambutannya berharap, kader Posyandu tidak hanya melulu menimbang bayi balita, namun ada isu-isu penting  di tengah masyarakat yang bisa dibahas di Posyandu. “Posyandu bukan hanya menimbang, tapi juga merespons isu yang ada di masyarakat, seperti isu harga bawang yang sekarang naik, itu juga bias didiskusikan di Posyandu,” harapnya.
    Katanya, kader Posyandu merupakan orang-orang yang  ikhlas dan tanpa pamrih berjuang untuk memajukan kesehatan di desa.
    Sri Wahyuni, Dokter Puskesmas Monta menjelaskan, kader Posyandu merupakan orang-orang yang tanpa pamrih dalam bekerja. Walau demikian, reward untuk kinerja juga diperlukan. “Untuk Posyandu yang tingkat kehadiran dan sasarannya seimbang dalam jangka waktu 6 bulan berturut-turut, itu akan mendapatkan reward,” ungkapnya.
      Haris, SE, selaku staf Kecamatan Monta, yang membidangi pendidikan dan kesehatan berharap, FKKP bias dimaksimalkan untuk membahas segala permasalahan kader Posyandu selama ini. Kader Posyandu juga diharapkan lebih proaktif dan berinisiatif memanfaatkan potensi dan program di desa. “Saat ini ada program PNPM GSC yang bergerak pada bidang pendidikan dan kesehatan, itu bias dimanfaatkan oleh ibu-ibu kader,” jelasnya.
Haris berharap kader ini nanti bias mengembangkan usaha ekonomi, sehingga Posyandu bias ditingkatkan fungsinya dan bukan hanya untuk menimbang bayi balita. “Di PNPM ada program Simpan-Pinjam Perempuan, itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi kader,” katanya. (BE.12)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Aparat  Polsek Monta Kabupaten Bima gencar memberantas peredaran minuman keras (Miras) di wilayah setempat. Melalui patroli malam yang dipimpin  Kapolsek Monta, IPDA...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Politik

Kota Bima, Bimakini.com.- Kampanye terbatas dilakukan Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima, Abdul Khayir-Abdul Hamid, Sabtu (10/10/2015) lalu di Desa Sakuru dan...

Politik

Bima, Bimakini.com.-  Barisan muda Rangga Kae menggelar pertemuan akbar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Maliky Desa Talabiu Kecamatan Woha, Jumat (4/9/2015) sekitar pukul 15.30 WITA. Mereka...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Ditetapkannya Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) masuk dalam pembahasan Daerah Otonomi Baru (DOB) oleh Badan Legislasi Nasional (Belegnas) direspons positif oleh sejumlah pihak....