Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Guru Berpotensi jadi Komoditas Politik

Kota Bima, Bimakini.com.- Peraturan pemerintah telah memberikan rambu-rambu yang jelas bahwa guru harus menjaga netralitas dalam Pemilu Wali dan Wakil Wali Kota Bima, 13 Mei mendatang. Namun, ditengarai masih tetap ada Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama guru, yang nekat ikut ambil bagian. Caranya mendukung atau sembunyi-sembunyi menjadi tim sukses dari pasangan bakal calon.

Komunitas guru memang selalu hangat dibicarakan dan diincar dalam setiap momentum pergantian elit. Mengapa demikian? Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, M.Si, mengatakan, harus diakui guru merupakan satu di antara komoditas politik yang sangat signifikan untuk menaikkan perolehan suara pada Pemilu Wali Kota dan Gubernur. Selain pengaruh dan jumlahnya signifikan, mereka punya ikatan kekeluargaan yang bisa diandalkan.
“Karena diiming-iming untuk mendapatkan jabatan tertentu, beberapa oknum guru bisa saja tidak mengindahkan posisi netralitas mereka dalam berpolitik,” ujarnya di Kelurahan Rabangodu Utara, Sabtu (16/3).
    Sejauh ini, katanya, belum ada indikasi keterlibatan guru yang ikut serta dalam politik praktis. Sebagai pengurus PGRI, hanya bisa mengingatkan agar menjaga netralitas dan menunjukkan  bahwa independensi guru tetap terjaga dalam berpolitik praktis.
    Dalam beberapa pekan ke depan, kata dia, para pasangan calon akan berusaha mendekati guru. Kenapa? Karena salahsatu pemilik suara yang sangat potensial untuk diperebutkan tentu saja berasal dari guru. Potensi tersebut bukan saja berasal dari guru secara pribadi, akan tetapi guru berpotensi dijadikan sebagai tim sukses para calon.
     Katanya, hal tersebut wajar karena guru memiliki posisi strategis di tengah masyarakat. Disamping sebagai pendidik, guru merupakan sosok yang hingga saat ini masih disegani dan sering menjadi panutan bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang berada di wilayah kelurahan. Guru juga dianggap memiliki kemampuan persuasif mengubah paradigma masyarakat, sehingga akan sangat menjanjikan jika guru dilibatkan menjadi salahsatu motor pendulang suara. (BE.13)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Serikat Guru Indonesia (SGI) Bima menjalin kerja sama dengan penerbit SMI Yogyakarta untuk menerbitkan buku tulisan best practice guru. Pada 7 Februari...

Opini

Oleh: Eka Ilham, M.Si *)   RENDAHNYA alokasi anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah negara berkembang, menjadi salah satu alasan klasik rendahnya daya dukung penyelenggaraan...

Opini

Oleh: Eka Ilham.M.Si *)   WACANA mengenai politik pendidikan di Indonesia terbilang cukup asing di kalangan masyarakat awam, bahkan perbincangan mengenai hal ini dianggap...

Opini

Oleh: Eka Ilham., M.Si *)   DI penghujung tahun di awal November ini, pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan test  calon kepala sekolah (Cakep). Jumlah pesertanya...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Anggaran untuk gaji guru PTT program Bima Mengajar, sampai saat ini belum masuk ke kas Bidang KPMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah...