Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Bawang Tinggi, Petani Bawang ‘Gigit Jari’

petani di Sape saat menanam bawang

Bima, Bimakini.com.-  Petani bawang merah di Kecamatan Sape dan Lambu kini kecewa. Mengapa?  Saat harga bawang sedang melambung tinggi, justru tanaman bawang belum dipanen. Akibatnya, mereka hanya bahagia mendengarkan informasi mengenai melonjaknya harga bawang, tetapi warga sesungguhnya tidak bisa menikmati lembar-lembar rupiah  itu.

Informasi yang dihimpun, harga jual bawang merah melonjak dari Rp500 ribu/kilogram (kg) kini meningkat tajam sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta/kuintal.
Petani bawang asal Desa Jia Kecamatan Sape, Syafrudin, mengaku selama ini petani Sape dan Lambu berharap ada peningkatan harga jual bawang merah, tetapi kenyataan tiga tahun terakhir harganya selalu anjlok. Namun, ketika ada informasi melonjaknya harga jual bawang justru tanaman bawang belum siap dipanen.
“Kita jelas kecewa berat, karena saat melonjak harga kita belum siap dan tidak ada petani yang panen bawang,” ujarnya via telepon seluler, Jumat (15/3).
Dia berharap, lonjakan harga itu bertahan hingga beberapa bulan ke depan. Namun, disayangkan Pemerintah Pusat justru ingin menyetabilkan harga jual bawang merah dan bawang putih. Seharusnya, kenaikan harga itu dibiarkan berlangsung beberapa bulan agar petani dapat merasakan buah dari hasil cucuran keringat mereka.
“Masa baru beberapa hari harga bawang merah naik pemerintah langsung bereaksi dan ingin menyetabilkan harga,” katanya.
Penyuluh Hama Penyakit Kecamatan Lambu, M. Kosim, mengatakan, saat ini tanaman bawang di Kecamatan Sape dan Lambu baru berusia satu bulan dan ada yang masih kurang dari itu, sehingga hasil pantauan petugas belum ada yang panen. Saat ini harga jual bawang merah melonjak dari Rp500 ribu/kilogram (kg) kini meningkat tajam sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta/kuintal.
      Hanya disayangkan, katanya, belum ada yang panen kecuali ada beberapa petani yang menyimpan bawang untuk persiapan bibit. Sebagian ada yang menjual sebagian juga menggunakan untuk bibit. Apalagi, bibit bawang saat ini juga mencapai Rp2 juta hingga Rp2,5 juta/kuintal.
       “Kita berharap harga tinggi itu bisa bertahan hingga panen raya nanti. Karena sudah lama petani menantikan naiknya harga jual bawang merah,” kata di Wawo, Jumat (15/3). (BE.13)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Berita

Oleh: Dadang Gusyana, S.Si MP, Member International Mycorrhiza Association (IMA) Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang paling banyak diusahakan, mulai dari daerah...

Opini

Oleh: Nathan. R.A AKSI demo menuntut kenaikan harga jagung yang dilakukan oleh Laskar Tani Donggo – Soromandi di depan kantor Bupati Bima berakhir ricuh...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Harga kebutuhan pokok di Pasar Sila di bulan suci Ramadan tidak stabil. Seperti halnya harga tomat, cabai merah, kol dan lainnya. Kadang...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rendahnya curah hujan pada musim tanam 2019 dikeluhkan banyak petani. Sebagian petani masih ada yang menanam jagung. Namun,  ada juga yang sudah...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima  demo di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Senin (27/11). Sejumlah persoalan diusung oleh...