Dompu, Bimakini.com.-Upaya keluarga Sirajudin atau Eja yang ditembak mati anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Sabtu (5/1) mengungkap kejanggalan lalu pada tubuh korban, terus dilakukan. Pihak keluarga membawa jenazah ke Mataram untuk diotopsi. Sebelumnya, pihak Kepolisian Resort Dompu tidak memberikan surat keterangan, tetapi dikabulkan pascapemblokiran jalan yang dilakukan warga Woro. Jenazah Eja dibawa ke Mataram menggunakan mobil ambulans, Rabu sore.
Pihak keluarga menyatakan, surat keterangan Kepolisian itu penting, jika tidak maka pihak rumah sakit manapun tidak akan mau mengotopsi. Namun, belum dietahui pasti rumah sakit mana jenazah itu diotopsi. “Belum kita tahu rumah sakit mana tempat otopsi dilakukan,” ujar Syarif, keluarga Sirajudin.
Dia berharap otopsi itu berlangsung lancr dan tidak ada kendala agar keluarga bisa mengetahui pasti mengapa jenazah dibedah. Kondisi itu bisa dilihat dari bekas jahitan pada perut Sirajudin.
Kapolres Dompu, AKBP Benny Basyir, mengatakan pihaknya tidak pernah menolak memberikan surat keterangan terhadap keluarga Sirajudin dan warga, tetapi kebetulan saat itu sedang mengadakan rapat internal yang membahas beberapa hal penting. “Setiap warga yang meminta keterangan itu akan tetap dilayani,” ujarnya Kamis (28/2).
Dia membantah pemberian surat itu bukan karena aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
