Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Kenalkan Diri, Bakal Calon Wali Kota Gunakan Media Jejaring Sosial

Kota Bima, Bimakini.com.- Dalam sepekan terakhir, beberapa bakal calon yang berkompetisi pada Pemilu Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima 13 Mei mendatang, mulai marak menggunakan media internet seperti jejaring sosial Facebook (FB), Twiter, dan lainnya. Mereka menggunakan sebagai pengenalan.

Bahkan, pada status mereka sangat bermakna untuk pembelajaran politik bagi masyarakat di Kota Bima dan kota lain di Provinsi NTB.
Bagaimana penilaian warga berkaitan dengan hal itu? Pengelola Warung Internet (Warnet) Mangga Tiga Kota Bima, Abdul Aziz, S.Kom, menilai sah-sah saja bagi para bakal calon menggunakan median internet. Bahkan, Presiden Amerika, Barack Obama, yang semula tidak dikenal banyak di Amerika, tetapi setelah tahu betapa pentingnya menggunakan jejaring sosial untuk mendukung keinginannya menjadi orang nomor satu di Amerika, ternyata mendapat tanggapan positif. Obama berhasil menjadi orang nomor satu di Amerika selama dua periode.
Bukan hanya itu, katanya, tokoh dunia semisal PM Inggris juga pernah menggunakan Twiter untuk berkampanye dan terbukti manjur untuk mendukung perjuangannya. “Saya pikir sudah saatnya calon pemimpin Kota Bima menggunakan media internet untuk memerkenalkan pasangan calon sekaligus sebagai media berkampanye,” ujarnya di Kelurahan Monggonao, Jumat (8/3).
     Saat ini, katanya, media internet memiliki fungsi strategis dalam kehidupan masyarakat modern. Bayangkan, menggunakan Ponsel saja warga sudah bisa mengakses berbagai informasi penting berkaitan dengan Pemilukada dan pasangan calon yang berlaga. Maka wajar jika pasangan calon membuat akun khusus untuk mengenalkan pasangan mereka ke ruang publik.
    Apalagi, mereka membuat status FB yang dapat menandai kemajuan era teknologi informasi. “Namun, sejauh mana efektifitasnya di Kota Bima belum kita tahu karena belum ada yang meneliti berkaitan dengan hal itu,” katanya.
     Hal senada dikemukakan warga Kelurahan Manggemaci, Sahrul, S.Pd,  Dalam kaitan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kota Bima yang akan digelar pada 13 Mei mendatang, peran media massa juga begitu strategis. Media massa dan Pemilukada adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, termasuk media internet.
   Katanya, media massa memberitakan tahapan-tahapan Pemilukada, meniup peluit peringatan jika ada indikasi pelanggaran. Wartawan juga ikut memandu publik untuk menentukan pilihan kandidat pasangan calon Kepala Daerah yang terbaik.
     Dikatakannya, karena fungsi dan perannya yang strategis itu pula, disadari atau tidak, media massa sering dimanfaatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) Pemilukada, dengan alasan menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi itu.
   Jika dikalkulasi, katanya, setidaknya ada tiga jenis cara stakeholder memanfaatkan media massa dalam kegiatan Pemilukada.
Pertama, menjadikannya sebagai media komunikasi langsung dari pasangan calon Kepala Daerah kepada masyarakat pemilih. Dalam hal ini media massa dipakai sebagai alat promosi untuk mengenalkan pasangan calon Kepala Daerah.
     “Contohnya, saat ini gambar para pasangan calon Kepala Daerah mulai dipampangkan di Koran yang kredibel dan punya opla tertentu,” kata alumnus STKIP Bima ini.
    Kedua, media massa dimanfaatkan sebagai sarana propaganda dan sarana informasi khusus. Dalam kasus ini, media massa dimanfaatkan stakeholder untuk memberitakan tentang calon dan membangun citra positif terhadap pasangan calon. Ketiga, memanfaatkan media massa sebagai sarana sosialisasi Pilkada, media penyebar informasi pendidikan untuk pemilih. Informasi ini menyangkut partisipasi pemilih, proses pemilihan, cara memilih dan lain-lain.
    Ditambahkannya, kecenderungan memanfaatkan media massa dalam kepentingan Pemilukada tidak saja dilakukan para calon atau tim sukses pasangan calon Kepala Daerah, tapi juga KPU dan Panwaslu.
    Para stakeholder Pemilukada ini, katanya, selalu menjadikan media massa sebagai kekuatan terdepan untuk mewujudkan keinginannya.
Mereka lihai merangkul media massa untuk menyosialisasikan program kerjanya, seolah menjadi sahabat sejati. Agar media massa turut menyukseskan tugasnya, mereka biasanya selalu mengedepankan jargon bahwa media massa adalah mitra kerja. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

WARTAWAN senior Dahlan Iskan menulis skala kekecewaan pakar komunikasi yang juga pengajar Ilmu Jurnalistik, Effendi Gazali. Angkanya fantastis, 9.5 pada skala 0-10. Nyaris sempurna...

CATATAN KHAS KMA

APAKAH saya harus senang? Ataukah sebaliknya? Entahlah! Tetapi begini: Waktu saya pertama membangun media di Bima, itu pada 21 tahun lalu, ada yang menyebut...

Opini & Sudut Pandang

Oleh: Khairudin M. Ali*) SAYA sebenarnya sudah lama memprediksi dan mengingatkan semua pihak, sebelum ribut-ribut media mempersoalkan kerja sama dengan pemerintah seperti yang terjadi...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.-  Ini kabar terbaru dari Bimeks Group. CEO Bimeks Group, Ir Khairudin M Ali, MAP, memutuskan mengundurkan diri. Tentu saja keputusan itu...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-    Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, bertemu para jurnalis yang tergabung dalam  Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Cabang Bima, Kamis (26/01/2016) di kantor...