Kota Bima, Bimakini.com.- Semua pasangan calon Wali dan Wakil Wali Kota Bima membacakan deklarasi Pemilukada damai, jujur, adil, antikampanye hitam, dan antipolitik uang. Pasangan calon diminta oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membaca bersama komitmen tersebut, dua calon Wali Kota perempuan, diminta memandu calon lainnya.
Selanjutnya pasangan calon menandatangani Pakta Integritas tersebut dilembar kertas dan baligo yang sudah disiapkan. Disusul saksi-saksi dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, DPRD Kota Bima, Pemkot Bima, dan KPU.
Ketua PMII Bima, Rafi’in, yang juga tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (GEMA PIS), berharap komitmen yang dibaca dan ditandatangani bersama pasangan calon tidak sekadar serimonial. Membaca sepintas dan tidak memaknai dalam aktivitas politik akan menciderai Pemilukada.
“Pakta Pntegritas bersama pasangan calon itu sudah bagus, namun kita akan lihat apakah mereka benar-benar memegang teguh komitmen itu, atau hanya di bibir saja,” ujarnya.
Mestinya juga, kata dia, agar ada pertanggungjawaban moral kepada Tuhan, saat membacakan komitmen itu disumpah dengan Al-Quran. Atau dalam poin tersebut disertai dengan sanksi jika mereka melanggar komitmen tersebut, maka akan memiliki konsekuensi secara sosial dan hukum. “Seperti jika terbukti politik uang, maka akan mengundurkan diri. Memang ini terkesan keras, namun dalam bersikap harus tegas,” katanya.
Komitmen moral itu, kata Rafi’in, akan kembali kepada semua pasangan calon. Masyarakat diharapkan cerdas menentukan pilihan, apalagi terhadap politik uang, karena dipastikan mereka akan jadi calon koruptor. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
