Kota Bima, Bimakini.com.- Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat, Joaquin Monserrate, Selasa (13/3), bertemu dengan sejumlah organisasi, seperti Fitua Institute, Komunitas Babuju, Solud, HKTI, ITK NTB, Pengurus NU di sekretariat GP Ansor Kota Bima. Pertemuan informal itu berlangsung santai dan saling bertukar informasi.
Sejumlah elemen dalam pertemuan itu berdialog tentang berbagai hal, terutama terkait dengan Bima. Joaquin saat itu menyimak apa yang disampaikan masing-masing lembaga. Berbagai topik yang dibahas, seperti sejarah dan budaya Bima, pendidikan, keamanan serta tentang wacana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa.
Joaquin saat itu menanyakan apa yang menjadi alasan tuntutan pembentukan PPS. Semua elemen menyatakan Sumbawa memiliki banyak potensi yang bisa dikelola dan dioptimalkan, sehingga tidak perlu kuatir masalah anggaran pengelolaan daerah.
Rabu (14/3) Joaquin juga bertemu dengan Pemkot Bima, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Karena tidak menutup kemungkinan pemerintah Amerika ingin menjalin kerjasama pada berbagai bidang.
Di Bima TV, Kamis sore, Joaquin tampil di acara Bima Menyapa Kini selama 45 menit. Disampaikannya, pihaknya sangat ingin membantu pemerintah Indonesia dan juga NTB dalam berbagai bidang.
“Kami sangat tertarik untuk itu pendidikan, kesehatan, air bersih, perempuan, kemiskinan dan lainnya,” ujarnya.
Isu keamanan juga menjadi sisi yang menarik perhatian mereka. Apalagi NTB, termasuk Bima kerap terjadi konflik. Konjen ingin mengetahui apa yang menjadi akar masalah dan bagaimana memecahkannya. “Kami sangat ingin membantu dan kami senang jika bisa membantu. Tidak hanya dengan pemerintahnya, namun juga masyarakat sipil,” katanya.
Mengenai opini bahwa Amerika berada dibalik aksi pemberantasan terorisme, dia membantahnya. Namun, tidak menampik, jika isu ini terjadi pada berbagai negara, sehingga menjadi isu bersama antarnegara. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.