Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Melongok Kondisi Mursina, Penderita Infeksi Nifas di Parado Wane

kondisi Mrsina akibat infeksi nifas

Sudah memasuki dua tahun, Mursina (25), warga asal RT 10 RW 02 Desa Parado Wane Kecamatan Parado Kabupaten Bima terbaring kaku di rumahnya. Wanita itu divonis menderita penyakit langka yakni infeksi nifas ganas pada bagian perutnya. Bagaimana kisahnya? Berikut catatan wartawan bimakini.com, Ady Supriadin.

Kian hari perut Mursina semakin membesar. Kini sudah seukuran lebih dari perut orang hamil. Karena tidak cukup biaya, Mursina hanya berobat seadanya di kampung meski hingga kini belum ada tanda-tanda kesembuhan.
Suaminya, Jumhari (26) sebagai pekerja serabutan dan buruh tani, hanya bisa pasrah melihat kondisi istrinya. Tidak banyak yang bisa diperbuat, karena keadaan ekonomi yang serba terbatas.
Uang hasil kerja setiap hari tidak cukup membantu biaya pengobatan dan hanya cukup untuk biaya makan minum saja. Untuk membeli obat-obatan terpaksa bergantung pada uluran tangan para dermawan yang sesekali membantu karena simpati melihat kondisi Mursina.
Wanita yang dikenal pekerja keras ini hanya bertahan hidup dengan sisa semangat yang ada. Biasanya, dua tahun lalu sebelum terbaring sakit Mursina selalu rajin membantu pekerjaan suaminya untuk menambah uang dapur. Namun, kini aktivitas yang mampu dikerjakan hanya memakan makanan yang telah disediakan oleh sang suami setelah itu tidur lagi.
      Kepada wartawan, Mursina mengaku tidak mengetahui persis apa penyebab sakit yang dideritanya. Setahunya, sakit berawal usai melahirkan anak pertamanya. Pada awalnya tidak ada yang aneh pada tanda-tanda sakitnya, karena hanya merasakan sakit perut, pegal, dan nyeri. “Awalnya saya kira hanya sakit biasa saja karena tidak ada tanda-tanda keanehan,” ungkapnya dihubungi melalui telepon seluler, Senin malam lalu.
Namun, lambat-laun terjadi keanehan. Kondisi perutnya terus membesar, seperti orang yang sedang hamil. Saat ukuran perut belum sebesar saat ini, Mursina mengecek ke Puskesmas setempat, tetapi disarankan berobat ke RSUD Bima.
Ketika diperiksa, dia divonis menderita penyakit infeksi nifas disebabkan cairan nifas usai melahirkan.
Akibat keterbatasan dokter ahli dan peralatan, saat itu RSUD Bima menyarankan Mursina berobat ke Rumah Sakit Umum Mataram. Meski keinginan untuk sembuh sangat besar, tetapi apa daya saran tersebut tidak mampu dipenuhi karena tidak mimiliki banyak biaya. Akhirnya, keluarga dan suami memutuskan membawa Mursina pulang dan berobat di kampung.
Keterbatasan biaya pengobatan pernah dikeluhkannya kepada Pemerintah Kabupaten Bima dan saat itu hanya dibantu biaya berobat sebesar Rp1 juta oleh Bupati Bima. Meski demikian, biaya itu tidak cukup untuk berobat lanjut keluar daerah sehingga hanya dipakai membeli obat-obatan dan pemeriksaan rutin ke dokter.
Namun, anehnya semakin sering meminum obat, tetapi tidak ada tanda-tanda kesembuhan. Justru kondisi perutnya yang ada semakin membengkak dan terasa sakit.
“Kata Dokter di dalam perut saya banyak cairan berupa nanah dan nifas yang sudah terinfeksi sehingga harus dioperasi,” ujarnya.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak mendukung, kini Mursina hanya pasrah dan terbaring kaku di rumah menunggu uluran tangan para dermawan untuk modal berobat. Dia berharap ada perhatian lagi dari pemerintah dan pihak lain untuk membantu biaya pengobatannya karena tidak ada lagi yang mampu diperbuat. (*)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Selain bertugas mengatur lalulintas, Sat Lantas Polres Bima juga peduli  terhadap  kegiatan lainnya. Seperti saat ini,  dalam kegiatan Polisi Peduli Pelajar. Mereka...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Peristiwa

Bimakini.com.- Terminal menjadi titik pertemuan masyarakat pengguna layanan transportasi. Tidak hanya masyarakat lokal juga para pendatang yang menggunakan layanan terminal. Karena itu, terminal harus...

Peristiwa

Kota Bima, Bimkini.com.- Sekitar 50 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengikuti pelatihan koramil model.  Sebelumnya mereka mengikuti materi ruangan atau teori, kemarin mereka mendapat...

Olahraga & Kesehatan

Kota Bima, Bimakini.com.- Kota Bima akan menjadi tuan rumah Penyelenggaraan Tinju Amatir Yunior and Youth Danrem Wira Bhakti.  Kejuaraan ini akan dilangsungkan 10 hHingga...