Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

PGRI: Mutasi saat ini tidak Perlu, Pak Wali…

Kota Bima, Bimakini.com.-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima mengeritisi mutasi yang dilakukan Wali Kota Bima, HM. Qurais, beberapa hari lalu terhadap sejumlah guru dan Kepala Sekolah. Saat ini, menggerakan gerbong mutasi dinilai tidak tepat, karena semua sekolah sedang menyiapkan menghadapi Ujian Nasional (UN).

      Untuk itu, PGRI menyayangkan kebijakan Wali Kota Bima tersebut. “Mutasi sebenarnya tidak perlu dilakukan saat ini karena menjelang ujian. Hal itu juga pernah disampaikan Pak Wali pada waktu pertemuan dengan Ketua PGRI, Dewan Pendidikan, dan Kepala Dinas Dikpora,” terang Ketua PGRI Kota Bima, Drs. H. Sudirman Ismail, M.Si, kepada wartawan, Rabu lalu.
     Masalahnya, menurut Sudirman, apabila mutasi dilaksanakan menjelang ujian, tentu akan berpengaruh terhadap persiapan sekolah. Dikuatirkan kondisi itu akan berdampak pada pencapaian hasil UN pada sekolah yang guru dan Kasek-nya dimutasi. Apalagi, Kasek yang ditetapkan harus memenuhi kualifikasi kompetensi.
Di antaranya mesti memiliki sertifikasi dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) setelah melalui uji kelayakan menjadi calon Kasek.
      Atas dasar itu, katanya, penetapan Kasek seharusnya memertimbangkan aspek tersebut sehingga mutu pendidikan tidak diabaikan.
Selain itu, PGRI juga memertanyakan komitmen Wali Kota Bima yang sering disampaikan pada beberapa kesempatan pertemuan bahwa hanya akan memutasi Kasek yang bermasalah saja. Namun, faktanya justru Kasek yang tidak bermasalah menjadi korban mutasi. 
        Pemerhati masalah pendidikan, Arifuddin, juga menyoroti pelaksanaan mutasi itu. Dia menilai, mutasi tersebut sarat nuansa politis, tidak dilandasi profesionalisme dan kebutuhan. Beberapa nama guru dan Kasek yang dimutasi menurutnya lebih karena faktor ketidaksamaan haluan politik.
     Akibat faktor itu pula, ungkapnya, ada pejabat yang diturunkan tahta, padahal baru beberapa bulan menjabat. “Bagaimana mungkin orang bisa maksimal bekerja kalau baru sebentar menjabat diganti lagi,” ujar Arifudin, Rabu lalu di Kelurahan Penatoi.
      Selain itu, jelasnya, dasar kebutuhan cenderung diabaikan dalam pelaksanaan mutasi. Padahal, semestinya ‘the right man in the right place’. Orang yang memiliki kompetensi harus ditempatkan pada bidangnya agar bisa bekerja maksimal. “Guru-guru dan Kepala Sekolah lain bisa saja kuatir sewaktu-waktu mereka dimutasi kalau landasan tidak bijak,” tandasnya. (BE.20)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Kepala UPT Dinas Dikpora Kecamatan Wawo, Ismail, SPd, terpilih sebagai Ketua PGRI Kecamatan Wawo Periode 2021-2025. Ismail terpilih  secara aklamasi dalam Konfercab...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) sekaligus dirangkaikan dengan pemilihan pengurus baru untuk masa bhakti...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Persatuan Guru Republik Indoneisa (PGRI) Kota Bima, menggelar Konferensi Kerja III Periode Tahun 2017-2018, di Aula STKIP Taman Siswa Bima, Sabtu (18/2/2017)....

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Dulu profesi guru sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dipandang sebelah mata. Kenapa? Kata Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Dr HM...

Ekonomi

Bima, Bimakini.com.- Pengadaan  bibit   kedelai  bagi  petani untuk Musim Kemarau (MK) I tahun 2016 beberapa waktu lalu yang dilakukan  sejumlah penangkar,  bukan sepenuhnya kesalahan...