Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Rp3 Miliar untuk Masjid Agung Al-Muwahidin

Kota Bima, Bimakini.com.-  Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mengalokasikan dana senilai Rp3 miliar untuk penuntasan pembangunan Masjid Agung Al-Muwahidin Bima, sebagai bentuk perhatian terhadap rumah peribadatan masyarakat Kota Bima. Demikian disampaikan Wali Kota Bima, HM. Qurais, Minggu (10/3).

Dikatakannya, Masjid Agung itu adalah milik seluruh umat Islam Kota Bima dan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk penuntasannya. Qurais mengaku bahwa dana yang disalurkan oleh pemerintah itu merupakan motivasi bagi masyarakat Islam Kota Bima untuk memberikan dukungan meteril dalam menuntaskan proses pembangunan.
Katanya, penuntasan pembangunan masjid agung bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun perlu dibangun kerjasama antara pemerintah dengan seluruh umat Islam Kota Bima melalui gerakan infak Rp1.000. Melalui  infak itu, bukan hanya untuk penuntasan pembangunan masjid agung saja, namun seluruh masjid di Kota Bima. Bahkan. untuk keperluan lainnya yang berkaitan masalah keumatan dan keagamaan.
Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus sejalan dalam menuntaskan segala program kerakyatan dalam bidang keagamaan, sebab jika salahsatu dari dua komponen itu tidak saling mendukung. Qurais meyakini segala yang dicita-citakan menjadi sia-sia. Masjid agung merupaka ikon Kota Bima yang ke depan menjadi pusat dari seluruh kegiatan keagamaan.
      “Kita harus bangun agar bisa bergandeng tangan dalam membangun masjid agung, oleh karena itu merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Islam di Kota Bima. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,” ungkapnya.
Pekan lalu, Ketua yayasan Al-Muwahidin, Drs. H. Zainul Arifin, mengimbau seluruh masyarakat Kota Bima  agar mendukung proses pembangunan Masjid Agung Al-Muwahidin Bima sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam membangun rumah peribadatan. Penuntasan pembangunan masjid agung tidak bisa semuanya dilimpahkan kepada pemerintah, namun harus ada sikap proaktif masyarakat Islam dalam memberikan infak untuk kelancaran pembangunan tersebut.
Zainul menjelaskan partisipasi dalam mendukung pembangunan masjid agung tidak perlu dengan memberikan sumbangan dana dalam jumlah besar. Namun, dengan uang Rp1.000 saja setiap umat Islam di Kota Bima, maka tidak hanya masjid agung yang pembangunannya tuntas, tetapi seluruh masjid.
Jika jumlah umat Islam di Kota Bima sebesar 100.000 orang dan setiap hari Jumat mengeluarkan infak Rp1.000, maka dalam satu kali Jumat infak yang terkumpul seanyak Rp100 juta. Dalam sebulan sebesar Rp400 juta dan setahun sebesar Rp4,8 miliar.
“Ini baru dikalikan jumlah penduduk Islam Kota Bima sebanyak 100 ribu orang, sementara realita jumlah penduduk Islam di Kota Bima lebih dari 150 ribu orang,” ujarnya, Kamis (7/3) lalu, di sekretariat Yayasan Al-Muwahidin Bima. (BE.18)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

SEMUA yang bernyawa pasti akan mati sebagaimana firman Allah: “Dan sekali kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktu kematiannya, dan Allah...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rehabilitasi Masjid Besar Nurul Hidayah Kecamatan Wawo masih membutuhkan dana sekitar Rp150 juta. Rinciannya,  pembelian kubah jadi sekitar Rp90 juta dan bagian...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Rumah Cita dan Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (Gema-Pis) kembali menggelar aksi bagi bunga pesan Pilkada Damai. Jika sebelumnya di Tente, kini aksi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.- Komunitas Pramuka Peduli menyiapkan program penggalangan dana Satu Koin Untuk Duka Bajo Pulo.    Sebelumnya, membersihkan lokasi Posko bantuan bencana dan menyiapkan masjid...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (Gema-Pis) dan Rumah Cita gencar melakukan kegiatan untuk mendorong peningkatan kualitas pemilih. Demikian juga menyerukan Pilkada damai sebagai...