Kota Bima, Bimakini.com.- Dinamika Pemilihan Umum Wali dan Wakil Wali Kota Bima 2013 semakin meningkat. Pasangan calon saban hari terus blusukan ke tengah masyarakat. Momentum itu harus menjadi bagian dari proses pendidikan politik kepada masyarakat yang diberikan calon dan tim sukses.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPD KNPI Kota Bima, Haryono, menyikapi dinamika yang berkembang saat ini.
Haryono mengatakan semakin mendekati pelaksanaan Pemilukada, tensi politik semakin meninggi. Ini harus dicermati bersama agar dinamika itu tetap dalam kerangka yang sehat dan demokratis. “Untuk itu ini menjadi tanggungjawab calon, agar memberi contoh pendidikan politik, etika politik kepada masyarakat. Apalagi, pemilih kita cenderung emosional,” ujarnya di Sekretariat DPD KNPI Kota Bima, Rabu (3/4).
DPD KNPI Kota Bima, kata Haryono, yang tergabung juga dalam Gerakan Masyarakat Pemilih Cerdas (GEMA PIS) ikut ambil bagian dalam memberi pendidikan politik. Namun, bukan berarti ini menjadi tanggungjawab elemen ini, tapi semua pihak.
“GEMA PIS dibentuk berdasarkan komitmen bersama bersama OKP dan elemen masyarakat. Masyarakat dapat melihat nama elemen-elemen yang tergabung dalam wadah ini di iklan Koran Bimakini.com,” katanya.
Lahirnya gerakan sipil ini, kata Haryono, dilatarbelalakangi dinamika. Banyak pihak yang merespons positif, karena ingin mendorong lahirnya Pemilukada sehat, demokratis, jujur, adil, serta antipolitik uang. “Namun, rupanya ada isu yang berkembang bahwa GEMA PIS itu lahir dari tim atau calon tertentu. Itu sama sekali tidak benar. Murni ingin mendorong dan mengawal proses Pemilukada ini, bukan kepentingan satu atau kelompok tertentu. Kami menyepakati sekretariat bersama GEMA PIS di KNPI,” ujarnya.
Bagi Haryono, munculnya isu miring tentang GEMA PIS dianggap bagian dari dinamika Pemilukada. Jika ada yang ingin mematahkan gerakan sipil ini, maka ini menjadi tantangan dan spirit terus bergerak. “Kami tidak pernah meminta dukungan dana dari calon manapun, sehingga gerakan ini benar-benar murni dan terjaga,” ungkapnya.
Haryono yakin masyarakat cerdas menyikapi setiap isu yang berkembang. Untuk itu masyarakat harus menjadi subjek politik, bukan objek. Menentukan pilihan berdasarkan pertimbangan kemaslahatan apa yang dibawa calon itu ke depan untuk masyarakat. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
