Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Bocah Ditemukan Tewas di Parit

Kota Bima, Bimakini.com.- Jangan tinggalkan anak Anda sendirian. Karena kejadian apa saja bisa menimpanya, bahkan yang mengancam nyawanya. Seperti yang dialami Saskia (2) bocah asal RT 06 Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba Kota Bima.

Bocah itu ditemukan tewas di parit tidak jauh dari tempat tinggalnya. Peristiwa itu terjadi Rabu (3/4) sekitar pukul 08.30 WITA. Meski sempat dilarikan ke UGD RSUD Bima, namun putri bungsu pasangan Sahrul (37) dan Mariani (32) ini tidak tertolong.
Tim dokter yang menangani korban menyatakan ketika tiba Saskia sudah tidak bernyawa karena  paru-parunya dipenuhi air. Meski pihak dokter telah melakukan berbagai upaya guna menolongnya, namun   takdir Allah berkata lain.
“Terlalu banyak air yang masuk ke paru-paru dan korban datang  sudah tidak bernyawa lagi,” ungkapnya.
Sahrul menceritakan saat kejadian  sedang menunggu  dagangannya di kios kecil milik mereka, sedangkan sang istri pergi berbelanja  ke pasar. Pagi itu, selain menjaga kios, dia juga mengawasi putrinya yang  bermain. Namun, karena ada kakeknya  datang, maka korban dibiarkannya bermain diawasi sang kakek.
“Saya tidak mengawasi Saskia main karena Bapak saya yang jaga,” ujarnya di RSUD Bima.
Dia baru sadar putrinya tidak ada ketika Bapak-nya kembali datang dan menanyakannya. Hal ini mengagetkannya,  kebingungan pun melanda. “Saya kira dia pergi dibawa kakeknya jalan-jalan,” sesalnya.
Mengetahui kehilangan itu, dia pun berusaha mencari bersama sejumah warga lainya. Lokasi yang dituju adalah parit yang penuh air tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Benar saja, putrinya tersebut ditemukan tenggelam di lokasi tersebut.
Setelah ditemukan, langsung membawa anaknya ke RSUD Bima. “Tapi Allah berkehendak lain, anak saya ternyata sudah meninggal dunia,” ujarnya sambil menahan tangis.
Suasana haru menyelimuti pengunjung RSUD Bima saat ibu korban yang baru pulang dari pasar langsung menjerit histeris. Mariani tidak henti-hentinya meratapi kepergian putri  bungsu yang sangat dicintainya  itu.
Dia menyesalkan kelengahan suaminya menjaga bua hati mereka.  Sejumlah pengujung berusaha menenangkannya   dan sebagian dari mereka tidak kuasa menahan airmata kesedihan. “Dia putri saya yang pandai bicara dan lincah,” ujarnya sesengukan.
Menyusul peristiwa itu, beberapa pengunjung berharap agar para orangtua tidak lalai menjaga anaknya  yang masih kecil dan tidak membiarkannya bermain sendirian. Apalagi, tidak jauh dari  tempat tinggal terdapat lokasi yang berbahaya seperti jalan raya  yang ramai, kolam, parit  atau lubang.
“Kita orangtua yang harus menjaga anak kita, terutama yang masih kecil agar  terhindar dari bahaya seperti ini,” ujar Hamida, pengunjung RSUD Bima. (BE.14)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kuat dugaan, korban tewas di terowongan Dam Pela Parado karena  mesin pompa penyedot air terbakar. Selain itu karena kesulitan untuk bernafas. Mesin...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Naas menimpa dua pekerja bendungan Pela Parado Kecamatan Monta Kabupaten Bima. Pada Kamis (13/5/21) dini hari pekerja yang diketahui bernama Ismail (52)...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Diduga terlibat berantam dengan warga lainnya, Sukardin (34) warga RT 14 Desa Bolo Kecamatan Madapangga tewas, sekitar pukul 16.30 Wita, Rabu (18/12)....

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Tahanan Polres Dompu, Hidayat (24) ditemukan tewas. Pemuda asal RT 02 RW 01 Lingkungan Sarae, Kecamatan Rasana’e Barat, Kota Bima diduga...

Hukum & Kriminal

Jember, Bimakini.- Dedi (25), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember yang tewas ditembak berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korban diketahui asal Desa Sakuru Kecamatan...