Kota Bima, Bimakini.com.- Sejumlah anggota Jamaah Ansyarut Tauhid Media Center (JMC), Selasa (16/4) sore, mengunjungi Redaksi BimaEkspres. Kunjungan itu merupakan agenda silaturrahmi yang diprogramkan JMC untuk membangun kemitraan dengan media massa.
Dalam kunjungan itu hadir Direktur JMC, Sonhadi, Juru Bicara JAT Imarah Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Asikin, dan lima anggotanya diterima oleh Pemimpin Redaksi Bimeks, Muhammad Fikrillah, Pimpinan Radio Bima FM, Khairun dan anggota lainnya. Pertemuan itu berlangsung lebih dari satu jam.
Saat itu, Sonhadi mengungkapkan pihaknya sengaja memrogramkan agenda silaturrahmi tersebut untuk bertukar pikiran tentang pentingnya peranan pers dalam berbagai aspek, terutama pengembangan dakwah Islam di tengah masyarakat.
Menurutnya, peranan pers sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan opini publik terhadap sesuatu hal.
Katanya, tidak bisa dipungkiri perkembangan Islam nasional dan dunia juga dinilainya tidak terlepas dari peranan pers. Untuk itu, media massa mesti ditempatkan objektif dalam memuat pemberitaan yang berimbang dan tidak menyudutkan.
Dalam contoh kasus, ujarnya, seperti pemberitaan yang menyangkut JAT seringkali media yang berpaham ekstrim langsung memvonis JAT sebagai teroris. Padahal, landasan bukti yang menjadi acuan belum tentu benar, bahkan tidak ada sama sekali.
Diakuinya, seringkali alasan yang disampaikan media massa karena masalah waktu atau kesulitan menemui sumber. Dampaknya, opini publik mengenai JAT menjadi rusak karena pemberitaan.
“Kami berharap kepada media sebelum memuat berita yang menyangkut JAT bisa mengonfirmasi kepada kami dulu,” harapnya.
Selain mengemukakan kondisi itu, anggota JMC juga menyampaikan keinginan untuk membangun kerjasama. Mereka berharap ada ruang untuk mengisi topik keagamaan dan dakwah yang berguna bagi masyarakat.
Pemimpin Redaksi Bimeks, Muhammad Fikrillah, mengamati sejak beberapa waktu terakhir, media kritis terhadap pemberitaan soal dugaan terorisme. Namun, ada kesulitan yang ditemui awak media di lapangan ketika dan berusaha mengonfirmasi pihak aparat dan kelompok yang dituduh.
Dia mengapresiasi JAT yang membuka diri agar masyarakat tidak menerima informasi sepihak dari sisi aparat saja.
Dia menyatakan pihaknya terbuka untuk bekerja sama selama itu hal positif dan bermanfaat. Hanya saja, ruang berekspresi itu tetap pada landasan kode etik dan profesionalisme pers. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.