Bima, Bimakini.com.- Pihak Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) dan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Soromandi Kabupaten Bima dibantu aparat Polisi Pamong Praja dan aparat Kepolisian setempat, Minggu (14/4) pagi menertibkan
atribut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Langkah
tersebut dilakukan menyusul kesepakatan bersama penyelenggara dengan
tim sukses (Timses) pasangan calon dengan penyelenggara Pemilu.
Saat itu, penyelenggara setempat menurunkan sekitar 20 atribut pasangan calon, mulai dari baligo, spanduk hingga stiker yang ditempel di fasilitas umum seperti tiang listrik, yang dipasang mulai dari desa Lewintana, Desa Bajo, dan Desa Punti.
Ketua PPK Kecamatan Soromandi, Suadin, S.Pd, menjelaskan, sebelum
pembersihan atribut, penyelenggara sudah berkoordinasi dengan masing-masing Timses pasangan calon. Bahkan pada tingkat Kabupaten Bima dan Provinsi NTB juga sudah melaksanakan hal yang sama.
“Sebelumnya kita (penyelenggara) sudah memberi waktu kepada
masing-masing Timses agar menurunkan sendiri mulai dari Kamis hingga
Sabtu kemarin, tetapi masih ada beberapa orang yang tidak melakukan
itu,” katanya di Bajo, kemarin.
Dikatakannya, sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Per KPU Nomor
40 Tahun 2010, serta Keputusan NTB tentang tahapan kampanye. Pemasangan atribut baru bisa dilakukan saat masa kampanye mulai 26 April mendatang hingga 7 Mei. Setelah itu atau saat masa tenang seluruh atribut juga mesti dibersihkan.
“Apa yang kita lakukan ini sebagai bentuk ketaatan kita terhadap mekanisme atau aturan, ini juga yang kita sampaikan kepada para pendukung atau Timses. Kita ikut
aturan saja,” katanya.
Pantauan Bimakini.com, aksi pembongkaran baligo salahsatu pasangan calon di
desa Bajo sempat berlangsung tegang. Salahsatu Timses di desa setempat
menolak pembersihan tersebut. Namun, setelah dijelaskan akhirnya memahaminya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
