Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Pemeriksaan Saksi Kasus Tarian Bugil Pasca-UN

Kota Bima, Bimakini.com.- Penanganan kasus tarian bugil yang diduga diperankan pelajar saat ini masih dalam proses penyelidikan. Polres Bima Kota telah memanggil YM (16), pelajar SMAN 3 Kota Bima yang diindikasi sebagai pemerannya, beberapa hari lalu. Selanjutnya, Kepolisian merencanakan memeriksa saksi terkait kasus video vulgar tersebut.

“Tetapi, untuk memeriksa saksi kita harus menunggu selesai Ujian Nasional (UN) dulu,” jelas Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, kepada Bimakini.com di sela simulasi awal pengamanan Pemilukada di lapangan Merdeka, Selasa (16/4) siang.
Kapolres mengaku saksi yang rencana dimintai keterangan awal berasal dari siswa SMAN 3 yang merupakan rekan YM. Mereka akan dipanggil hanya  dimintai keterangan untuk memastikan siapa penari yang mengekspose kemolekan tubuhnya dalam video tersebut. Dari keterangan itu diharapkan bisa menjadi dasar pengembangan penyelidikan selanjutnya.
“Kita lihat nanti, ini kan masih penyelidikan kita belum bisa pastikan siapa pemeran di dalamnya,” terang Kapolres.
      Sebelumnya, mengenai lokasi pembuatan video dan siapa pelaku pengedarnya, Kapolres mengaku semuanya masih dalam penyelidikan begitu pun satu remaja putri lainnya yang ikut berlenggok di atas meja. Sesuai aturan, untuk membuktikan keaslian video juga pihaknya akan meminta keterangan saksi ahli.
     Dijanjikannya, penanganan kasus itu akan serius diperhatikan dan memproses secara terbuka.
Mengenai peningkatan kemunculan video yang bernuansa asusila dan pornografi di Kota Bima, menurut Kapolres, hal itu terjadi bukan saja disebabkan perilaku oknum di dalam video itu. Namun, persoalan itu muncul karena beberapa faktor, seperti kurangnya pendidikan moral di lingkungan keluarga dan kurangnya tingkat pengawasan orangtua terhadap pergaulan anak.
      “Tidak boleh kita salahkan mereka saja, tetapi orangtua juga mesti bertanggungjawab dalam pembinaan moral dan keagamaan anak,” kata Kumbul.
     Apalagi, dia menilai, saat ini perkembangan teknologi telah menyentuh hingga ke pelosok desa dan sangat mudah diakses kapan dan di manapun. Dampak negatifnya sangat besar terhadap perkembangan mental anak ketika teknologi itu tidak diawasi penggunaannya oleh orangtua. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.com.-  Pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima belum menerima  laporan dari SMK 45 Kota Bima  berkaitan dengan kasus oknum...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Perilaku pemuda sekarang ini semakin liar asaja. Saat bulan Ramadan, masih ada sebagian dari pemuda yang  doyan mengonsumsi Narkoba jenis sabu....

Peristiwa

Sape, Bimakini.com.- Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak lebih sensitif dan rentan terhadap trauma akibat bencana. Hal itu bisa mempengaruhi mental mereka hingga dewasa.

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.- Komunitas Pramuka Peduli mengelar pemeriksaan gratis kesehatan  Minggu (11/10/2015)  di Desa Montabaru Kecamatan Lambu.  Sebelumnya, Komunitas Pramuka mengggelar kegiatan kemanusiaan pembagian air...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima, mulai Selasa (15/9/2015) memeriksa delapan orang personel Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Bima....