Kota Bima, Bimakini.com.- Tingkat kelulusan siswa SMA dan sederajat tahun ini meningkat, meskipun sebelumnya rata-rata sekolah dibayang-bayangi perubahan jumlah paket soal yang signifikan dari lima menjadi 20. Nah, Akademisi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima, H. Gunawan, S.Pd, M.Pd, mengungkapkan keraguan terhadap hasil ujian yang diraih sejumlah sekolah di Bima.
Menurutnya, hasil UN SMA, SMK dan sederajat yang diumumkan serentak Jumat lalu, belum mencerminkan hasil sesungguhnya. Apalagi, dengan perubahan jumlah paket soal yang signifikan. “Terus terang itu membuat saya ragu. Hal ini menunjukkan sesuatu tidak beres, kelihatan sekali. Apakah proses mereka selama ini tercermin dari hasil UN,” katanya di kampus STKIP Taman Siswa, kemarin.
Dikatakannya, hasil UN tahun ini bisa jadi sebagai bentuk “cuci-tangan” atau hadiah dari pemerintah pusat atas karut-marut penundaan ujian beberapa waktu lalu. “Apalagi dengan perubahan jumlah paket dari 5 lima 20. Perlu kejujuran kita semua itu, kejujuran membina siswa, membiarkan hasil itu sendiri. Menurut saya, ini belum meyakinkan dan belum bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Gunawan lebih sepakat jika ke depan pelaksanaan dan sistem UN diserahkan kepada masing-masing daerah, salahsatunya dengan menggandeng perguruan tinggi lokal sebagai pelaksana dan pemeriksa, dengan catatan lembaga pendidikan yang digandeng harus memiliki kredibilitas yang bagus. “Ke depan juga, tentunya perbaikan proses dan keterbukaan guru saling membelajarkan harus ditingkatkan, perlu diaktifkan kembali MGMP, perlu di-sharring, karena guru itu harus senantisa belajar,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
