Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Dilanda Cuaca Buruk, Warga Cemas

Bima, Bimakini.com.- Sepekan hari terakhir cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan angin kencang melanda Bima dan daerah sekitar, termasuk Kecamatan Soromandi. Kondisi tersebut paling sering terjadi malam hari. Akibatnya, sejumlah warga mengaku cemas.

Warga Desa Lewintana Kecamatan Soromandi, Abdul Malik, mengatakan, angin kencang  kerap terjadi malam hari sejak Jumat (24/5) lalu. Umumnya, warga terutama yang bermukim pesisir selalu cemas karena kuatir angin kencang melabrak rumah. “Walaupun kita warga pesisir sudah biasa dengan angin kencang, tapi tetap saja ada rasa cemas, terutama jika angin kencang terjadi malam hari. Suara gemuruhnya bikin cemas, takut-takut sewaktu-waktu merubuhkan rumah,” katanya di Soromandi, Kamis (30/5).

Diakuinya, kendati angin kencang sudah terjadi sejak pekan lalu, namun hingga kini belum menimbulkan dampak fisik seperti kerusakan rumah maupun fasilitas umum. “Hanya beberapa pohon saja, ada beberapa dahannya yang rapuh sehingga terhempas angin kencang. Kita semua berharap semoga kondisi ini kembali normal,” harap mahasiswa PTS di Bima ini.

Warga lainnya, Rahmah, juga mengungkapkan kekuatiran terhadap kondisi cuaca buruk yang melanda wilayah setempat sepekan terakhir. “Kadang kalau pas angin kencang sekali saya dan keluarga tidak berani tidak lebih cepat, tapi tunggu kondisi normal. Jadinya, kadang tidur setelah jam 12,” katanya.
Diakuinya, sebenarnya kondisi seperti itu sudah kerap terjadi dan merupakan hal biasa bagi warga pesisir. “Tapi, yang namanya kalau anginnya sudah kencang sekali, siapa sih yang tidak cemas. Syukur lah selama ini sering terjadi angin kencang sejak beberapa tahun lalu, hampir jarang yang namanya rumah roboh, paling yang ada gentengnya saja yang jatuh dan pohon tumbang,” katanya.

Dia berharap pemerintah secepatnya menginformasikan kepada masyarakat dan mengambil tindakan jika memang ada informasi atau data potensi bahaya tentang cuaca estrim, sehingga warga bisa mengantisipasi. “Semua menginginkan sebelum hujan kita sudah sedia payung,” ungkapnya.

Warga pesisir Desa Bajo, Muhammad Zan, mengungkapkan,  angin kencang yang terjadi sepekan terakhir umumnya kadang disertai hujan dan hanya berlangsung sekitar antara 30 menit hingga satu jam. “Kalau kita sebagian warga sih nggak terlalu kuatir karena sudah biasa dengan cuaca seperti ini, tapi memang ada juga sebagaian warga yang cemas,” katanya di Bajo, Kamis. (BE.17) 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

Oleh : Afriyas Ulfah,SST ( Observer dan Forcaster Iklim BMKG NTB) Masih sangat hangat perbincangan tentang Siklon Tropis “Seroja” yang menghantam wilayah Nusa Tenggara...

Peristiwa

Dompu, Bimakini.- Masyarakat Dompo diharapkan mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari terakhir  ini. Apalagi perubahan cuuaca bisa terjadi sewaktu-waktu. Kabag Humas Setda Dompu,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- BMKG Praya, Lombok Tengah, NTB, mengeluarkan rilis, Selasa (19/12) tentang adanya Palung tekanan rendah yang memanjang dari perairan sebelah Barat Pulau Sumatera hingga...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Tidak saja nelayan yang merasakan akibat cuaca ekstrim di Utara laut Bima. Sejumlah kapal dagang juga ditunda pelayarannya. Kantor Syahbandar Pelabuhan...