Bima, Bimakini.com.- Forum Komunikasi Pemuda Pesisir (FKPP) Bima mengadendakan melaksanakan penanaman bakau (mangrove) pada sejumlah lokasi pesisir di Kabupaten Bima. Kegiatan tersebut untuk mengimbangi perubahan iklim seperti yang sudah lama menjadi internasional. Selain itu, sebagai bentuk respons terhadap persoalan banjir laut (rob).
Sekretaris FKPP Bima, Abdul Hamid, mengatakan, forum tersebut sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak berkaitan rencana aksi tersebut. Sesuai tujuan awal forum, salahsatu perhatiannya berkaitan dengan masalah lingkungan, diantaranya meliputi kegiatan nyata di lapangan dan penelitian lingkup kecil.
“Kami berharap dari kegiatan forum yang kecil ini bisa meluas diikuti pihak lain. Dari pada kita berkoar, jadi diperlukan aksi nyata, sehingga kami merasa harus mewujudkan. Kami berharap dengan kegiatan ini nanti meminimalisasi rob, menambah pohon yang bisa menyerap karbon monoksid dan dioksida,” katanya di Monggonao, kemarin.
Disebutkannya, hal lain yang dilakukan forum melanjutkan pengembangan dan penelitian pemanfaatan senyawa amino silokon, sehingga diharapkan solusi dalam menyerap dan meminimalisasi CO, CO2, gas methan serta senyawa lain yang bersifat mengacam kesehatan manusia, yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor dan aktivitas lain. Selain itu, mengembangkan pembuatan pupuk dan diharapkan menjadi produk yang memiliki nilai jual, bisa dimanfaatkan petani maupun untuk konsumsi lahan pekarangan seperti untuk kebutuhan pemupukan bunga dan tanaman sejenis.
“Alhamdulillah, kebetulan teman-teman yang berkecimpung dalam forum ini berangkat dari beberapa latar pendidikan, seperti Pertanian, Teknik, Biologi, Kimia, Budidaya Perikanan ditambah rekan-rekan dari jurusan sosial sebagai pelengkap. Kami ingin kolaborasi ini memberikan sesuatu yang positif mulai dari lingkup terkecil hingga terluas,” katanya.
Diakuinya, tujuan lain ingin dicapai forum, mengubah cara berpikir kaum muda yang cenderung pragmatis, yang umumnya fokus mengejar kesempatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Kami rasa kita punya banyak potensi sumberdaya alam maupun SDM, terutama teman-teman dari latar-belakang sains atau ilmu terapan, hanya saja selama ini belum dikolaborasikan, belum didorong. Jika hasil pemikiran dari teman-teman sains digabung akan menjadi kekuatan inovatif,” katanya.
Koordinator Program FKPP Bima, Jufrin, mengisyaratkan, selain penanaman mangrove, penelitian pengembangan senyawa amino silokon dan pupuk organik. Forum juga akan melanjutkan agenda jumat keliling seluruh wilayah di Kota dan Kabupaten Bima. “Kebetulan kita juga sudah berkomunikasi juga dengan beberapa rekan-rekan di beberapa wilayah pesisir seperti Langgudu, Sape, dan Sanggar, Tambora,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.