Kota Bima, Bimakini.com.-Pascapencoblosan dalam Pemilukada Kota Bima, aksi demonstrasi dari pendukung pasangan calon yang tidak puas terhadap hasil tersebut, berlangsung hampir setiap hari. Beberapa kali bentrokan terjadi dan menimbulkan korban dari pihak aparat Kepolisian maupun pendemo. Nah, apa harapan Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS?
Dia berharap agar massa pendukung calon tetap mengedepankan etika penyampaian aspirasi. Tidak bertindak anarkis seperti melempar batu dan memaksakan kehendak, sehingga memicu terjadinya bentrokan.
“Demo silakan, yang penting jangan anarkis. Penyampaian aspirasi ada mekanismenya,” kata Kapolres saat bertemu massa pendukung pasangan Fersi di Mapolresta, Rabu lalu.
Aksi anarkisme, dinilainya, hanya akan menimbulkan korban, seperti yang dialami tiga anak buahnya menderita luka akibat terkena lemparan batu saat mengawal demonstrasi di KPU Kota Bima, beberapa hari lalu. Pihaknya menyesalkan hal itu padahal aparat Kepolisian telah bersusah-payah menjaga aksi agar tetap aman.
Kapolres juga mengingatkan agar massa aksi tidak memancing suasana yang menyebabkan bentrokan aparat dengan massa, karena bisa saja anak buahnya lepas kendali karena emosi. Kapolres memastikan apabila ada kesalahan anggotanya ketika bertugas akan siap bertanggungjawab.
Hal yang sama juga dimintanya kepada koordinator aksi agar bertanggungjawab mengendalikan massa. “Kami tetap akan kawal semua aksi yang berlangsung, tapi kami minta kendalikan, jangan anarkis,” ingatnya.
Apabila ada yang bertindak anarkis, tegasnya, akan memroses sesuai aturan hukum yang berlaku. Demi menjaga kondusivitas Kota Bima telah menambah satu SSK personel Brimob dari Yogjakarta, termasuk mendatangkan satuan Polwan dari Jakarta. Jumlah pasukan yang kini mengamankan Kota Bima sebanyak 1.600 personel. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.