
H. NURDIN, SH
Bima, Bimakini.com.- Pemerintah Kabupaten (Pemkba) Bima saat ini merancang berbagai persiapan untuk memeringati 2 abad meletusnya gunung Tambora. Gunung yang meletus pada tahun 1815 itu menyita perhatian dunia. Lokasi itu banyak dikunjungi wisatawan asing dan peneliti asing.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), H. Nurdin, SH, mengatakan saat ini sedang fokus dengan berbagai macam persiapan. Satu di antaranya adalah event Tambora Menggapai Dunia yang diselenggarakan di bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Event tersebut terselenggara atas kerjasama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah.
Selain itu, rangkaian dari peringatan itu akan menyelenggarakan promosi wisata pada tanggal 27 Juni 2013, karena banyak potensi wisata di Bima, khususnya di sekitar wilayah Tambora yang perlu dikembangkan dan dipromosikan. Kemudian membangun pusat informasi di kawasan tambora, pada setiap Pos pendakian akan dibangun tempat peristrahatan.
“Agar para pendaki, entah itu dari daerah sendiri maupun pendaki asing, bisa bersantai di lokasi tersebut. Kemudian kami juga akan menyelenggarakan pelatihan pramuwisata (pemandu wisata),” katanya di dinas setempat.
Nurdin mengatakan akan merehab Pesanggrahan di Desa Oi Tui Tambora dan dijadikan Pusat Informasi Pariwisata dengan membangun rumah penginapan sebanyak 10 kamar. Momentum peringatan itu akan dimanfatkan dari semua sisi semaksimal mungkin sebagai ajang promosi wisata dan budaya Bima.
“Seperti koleksi benda-benda sejarah, situs-situs budaya bersejarah, terutama situs yang telah di temukan oleh peneliti asing di wilayah Tamjbora. Kita perlu tunjukkan beragam informasi sejarah dan budaya kita karena tamu bukan hanya dari dalam negeri, tetapi mancanegara,” jelasnya.
Dia mengharapkan dukungan infrastruktur dari SKPD tertentu yang menunjang seperti jalan pengerasan jalan, perbaikan dermaga dan pelabuhan laut, serta penerangan di sekitar wilayah Tambora. Untuk wilayah Bima pada umumnya, masalah fasiltas umum sudah lengkap, ada Bandara, Pelabuhan Laut, sehingga tidak sulit bagi tamu yang berkunjung.
“Tentunya kesediaan masyarakat setempat bisa menerima tamu, saling jaga keamanan. Tapi, kami tetap terus menyosialisasikan pada tiap event kepada masyarakat,” terangnya. (K09)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
