Bima, Bimakini.com.- Intensitas hujan yang meningkat dua pekan terakhir menjadi momok bagi sejumlah petani bawang di Kecamatan Belo dan Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Akibat lahan pertanian direndam hujan, petani setempat terancam gagal panen dan menaksir kerugian mereka hingga miliaran rupiah.
Petani bawang di desa Renda, Ruslan, mengungkapkan, sedikitnya, 10 hektare lahan bawang milik petani desa setempat digenangi hujan. Akibatnya, petani terpaksa mengikat bawang mereka lebih awal kendati belum kering.
“Terus-terang kami kelabakan, cuaca sekarang sangat merugikan saya. Ada tiga hektare bawang milik saya yang sudah dipanen sampai sekarang belum kering-kering,” katanya.
Diakuinya, rata-rata petani bawang setempat shock terhadap kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Padahal, sudah merajut impian yang muluk menyusul harga bawang di pasaran yang menjanjikan keuntungan. Namun, kini semua hal itu sirna. “Hal yang paling saya kuatirkan saat dijual nanti, tidak mau diambil oleh orang,” katanya.
Menurutnya, cuaca seperti saat ini tidak biasa terjadi, jika dibandingkan beberapa tahun lalu, sehingga rata-rata petani sudah bisa mengantisipasinya. “Padahal, kalau dilihat dari kondisi bawang sehat dan lumayan, tapi setelah panen, cuaca langsung mendung, kalau sudah begitu jelas bawang akan membusuk,” katanya.
Petani asal desa Ngali, Abdulah, mengaku bawang miliknya sebanyak 10 ton dipastikan sudah membusuk. Sejak 14 hari lalu berupaya menjemurnya saat terik. Namun, intensitas hujan kian meningkat dua pekan terkakhir. “Bahkan, sekarang sudah mengeluarkan bau tidak sedap, ya kemungkinannya sudah busuk. Padahal, semestinya dikeringkan paling lama empat hari, namun kali ini lebih dari target,” katanya.
Dia berharap cuaca kembali berhabat dengan petani bawang, sehingga hasil usaha memiliki nilai jual seperti yang diharapkan. Selain itu, pihak terkait termasuk pemerintah diharapkan menyiapkan informasi awal berkaitan dengan perubahan cuaca.
Petani di Kecamatan Sape, Firman, mengaku kondisi cuaca sejak dua pekan terakhir menganggu tanaman bawangnya. Para petani pun kelabakan menghadapinya. Dia berharap cuaca kembali normal dan jika belangsung lama tanaman bawang bakal terancam gagal panen.
“Kami kelabakan terhadap cuaca seperti ini, mudah-mudahan segera berubah normal,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.