Kota Bima, Bimakini.com.- Sebanyak 17 anggota Plan Internasional berkunjung ke Toko Sentral Muslim, Rabu (8/5), bersama Mandiri Consultant Plan Indonesia, Lisa Nuryati. Kedatangan mereka untuk pembekalan tentang pengetahuan kewirausahaan, sekaligus Pashing Out Program selama 17 tahun di Dompu.
“Kontrak kami selama 17 tahun di Dompu akan berakhir tahun ini, karena itu kami memberikan pembekalan pada para mantan team kami berupa pemahaman tentang dunia usaha,"
Sebelum kunjungan itu, kata Lisa, 178 orang anggota Plan mengikuti training motivasi dan dilanjutkan kunjungan ke salah satu tempat usaha. Diputuskannya berkunjung ke Sentral Muslim, karena banyak pihak yang merekomendasikannya. "Sentral Muslim adalah salah satu dunia usaha yang kami pilih berdasarkan rekomendasi banyak pihak yang menilai sebagai usaha yang sukses di Bima ini," tambah Lisa.
Kunjungan sekitar dua jam itu juga diisi dengan Tanya jawab antara anggota Plan dengan Direktur Sentral Muslim Hadi Santoso, ST, MM. Hadi mengungkapkan bahwa modal awalnya hanya Rp 6 juta. Dimana Rp 4 juta sebagai uang muka sewa toko dan Rp2 juta sebagai modal barang . "Namun,modal yang tak ternilai adalah kepercayaan dan support dari teman-teman dan supplayer yang memberikan pembayaran tempo, mulai dari etalase, meubeler, bahkan barang-barang belanjaan,"ujarnya.
Hal itu dapat diperoleh, kata Hadi, jika dalam hidup menjaga apa yang disebut kejujuran dan integritas pribadi. "Apa yg kita dapat hari ini adalah hasil dari kerja masa lampau kita dan apa yang kita peroleh dimasa yang akan datang adalah hasil kerja keras hari ini, tidak ada apapun yang sifatnya instan," terangnya.
Menurtu Hadi kunci suksesnya terletak pada lima prinsip pilar bisnisnya, yakni 5 K. Kejujuran, kekompakan, kerja keras, kedisiplinan, dan kemauan belajar. "Kemauan terus belajar adalah hal yang mutlak jika kita ingin terus tumbuh, karena tantangan ke depan akan terus meningkat," ujarnya.
Menjawab pertanyaan rekan-rekan wartawan tentang posisi Plan Internasional yang sensitif di wilayah Bima, Hadi menjelaskan posisinya sebagai orang yang wajib menghormati tamu. "Rasulullah sangat menghormati tamu, keutuamaan akhlak/budi pekerti justru merupakan bentuk dakwah bil hal/dengan perbuatan, yang justru langsung dirasakan orang, sehingga hakekat Islam Rahmatan Lil 'alamin justru bisa nampak secara jelas," pungkasnya. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
