Dompu, Bimakini.com.- Beberapa elemen masyarakat Dompu mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Dompu dapat mengatasi atau keluar dari lilitan defisit anggaran yang mencapai sekitar Rp15 miliar pada tahun 2013. semestinya dalam perbelanjaan anggaran harus tidak melebihi dari pendapatan sehingga tidak terjadi defisit seperti saat ini. “Kita minta pemerintah bisa atasi defisit anggaran ini,” ujar Budiman, warga Woja, Rabu (8/5).
Selain itu, sebagai masyarakat awam merasa heran mengapa bisa terjadi defisit anggaran yang begitu banya dan dari mana dana untuk menutupinya. Jika ini tidak bisa diatasi, kata Budiman, Dompu sulit keluar dari status disclaimer. “Kapan daerah kita bebas dari status disclaimer,” ujarnya.
Pertanyaan yang sama juga diungkapkan warga Dompu, Mahmudin. Menurutnya, pemerintah harus segera mencari solusi terbaik agar bisa mengatasi defisit anggaran ini. Artinya mungkin ada anggaran-anggaran yang telah dialokasikan dalam APBD tahun 2013 yang bisa ditunda pelaksanaannya, seperti beberapa proyek atau program yang belum penting dilakukan.
Katanya, jika defisit tidak bisa ditutupi, maka sampai kapan devisit anggaran ini akan terjadi. “Kita minta pemerintah segera pangkas anggaran-anggran yang tidak bermanfaat,” ujarnya.
Dia menambahkan, anggaran untuk reses anggota DPRD Dompu senilai sekitar Rp15 miliar itu terlalu banyak.
Sekretaris Daerah Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si, menjelaskan saat ini pemerintah tengah merasionalisasi beberapa program pada beberapa SKPD, termasuk di Dinas Pekerjaan Umum. Diakuinya, dana reses anggota DPRD Dompu yang jumlahnya Rp15 miliar juga salahsatu penyedot anggaran. “Kita akan lakukan rasionalisasi terhadap program-program yang ada,” ujarnya Rabu (8/5) di Dompu.
Dia menambahkan tentu semua itu akan dibahas bersama semua pihak. Defisit terjadi karena perhitungan dana yang masuk atau atau pendapatan serta royalti masih menggunakan perhitungan lama. Sekda memberikan contoh dana royalti PT NNT tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya sehingga terjadi salah persepsi.
Demikian juga beberapa pendapatan dari pihak ketiga dan lainnya. “Ini juga disebabkan kurangnya dana royalti,” ujarnya. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
