Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

22 CJH Kota Bima Batal Berangkat

Kota Bima, Bimakini.com.- Sebanyak 22 dari 129 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kota Bima dipastikan batal diberangkatkan tahun ini.  Kendala tersebut terjadi lantara ada pengurangan kuota CJH sebanyak 20 persen yang diberlakukan secara Pemerintah Arab Saudi. Masalahnya, saat ini Masjidil Haram yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan haji masih direnovasi. Namun, tahun depan mereka akan diprioritaskan.

Untuk menginformasikan hal itu, semua CJH asal Kota Bima dikumpulkan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima, Jumat lalu. Mereka hadir mendengarkan pengumuman ditundanya keberangkatan di tahun ini. Rasa haru dan sedih menyelimuti CJH yang disebut namanya belum bisa ke Tanah Suci tahun ini.

Satu persatu mereka menetesakan airmata, bahkan jajaran Kemenag pun terlihat tidak kuasa menahan airmata kala mengumumkan kabar tersebut.

Kepala Kantor Kemenag Kota Bima, Drs. H. Syahrir, M.Si, menjelaskan, untuk tahun ini kuoto CJH yang berangkat dikurangi 20 persen, dan itu berlaku seluruh dunia. “Berat kami harus menyampaikan ini, karena harus menunda keberangkatan sebagian CJH. Tapi kami sangat berharap semua bisa menerima ikhlas karena ini sudah diatur oleh Allah SWT,” ujarnya didampingi Kasi Pelaksana Haji dan Umrah (PHU), H. Idham.

Dikatakannya, Pemerintah Indonesia sudah menerima surat dari Pemerintah Arab Saudi tentang kondisi Masjidil Haram yang hingga kini masih direnovasi dan tidak bisa menampung lebih banyak CJH seperti biasanya. Bahkan, diperkirakan, hingga pelaksanaan haji tahun ini selesai, kondisi Masjidil Haram, belum rampung.

“Kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang semata-mata untuk keselamatan CJH, maka dikurangilah keberangkatan CJH di seluruh dunia sebanyak 20 persen,” jelasnya.

Diakuinya, kebijakan yang sudah disetujui oleh seluruh organisasi Islam dunia itu juga berlaku di Indonesia, termasuk di NTB dan Kota Bima. Sebelum Masjidil Haram direnovasi, selama satu jam bisa menampung 48 ribu jamaah haji. Namun, karena sedang direnovasi hanya menampung manusia selama satu jam sebanyak 22 ribu.

Untuk Indonesia paparnya, jatah awal CJH yang harus berangkat tahun ini sebanyak 211.000. Setelah ada kebijakan pengurangan sebanyak 20 persen, maka berkurang menjadi sebanyak 168.000 CJH. Meskipun sebanyak 42 ribu CJH sisanya sudah melunasi seluruh administrasi haji.

Jatah awal untuk Provinsi NTB sebanyak 4.464 CJH, karena dikurangi sebanyak 20 persen, maka yang tidak berangkat sebanyak 892 orang. Dari jumlah itu, yang melunasi administrasi sebanyak 4169, yang tidak lunas sebanyak 295 CJH. Jadi jumlah pengurangan yang tidak bisa berangkat sebanyak 597. “Kemudian yang lunas dan berangkat untuk Provinsi NTB sebanyak 3572 orang CJH,” jelasnya.

Untuk jatah di Kota Bima, jumlah awal CJH yang akan diberangkatkan sebanyak 129 orang dan semuanya sudah melunasi biaya haji. Akibat adanya pengurangan 20 persen, maka CJH yang tidak berangkat sebanyak 22 orang. “Jadi CJH yang akan berangkat ke tanah suci di Kota Bima sebanyak 107 orang,” terangnya.

Untuk teknis pengurangan sebanyak 22 orang itu, Syahrir mengaku dilakukan dengan cara memilih CJH yang mendaftar paling belakang.Meski diluar rencana, dia menyampaikan permohonan maaf kepada 22 orang CJH yang keberangkatannya ditunda tahun ini.

Namun, dia memastikan tahun depan 22 orang tersebut akan diprioritaskan dan itu berlaku secara nasional. “Nanti tidak ada lagi biaya yang harus dikeluarkan, karena yang ditunda keberangkatannya tahun ini di Kota Bima sudah melunasi semua,” tuturnya.

Dia mengharapkan, kepada 22 orang CJH untuk tetap bersabar. Manusia boleh saja merencanakan, tetapi Allah SWT telah mengatur segalanya. “Kami berharap, dari kejadian ini kita bisa mengambil hikmahnya,” ucap Syahrir sambil meneteskan airmata. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...