Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Jangan Menyepelekan Alat Peraga Khusus PAI!

Kota Bima, Bimakini.com.- Guru Pendidikan Agama Islam (PAI_ di Sekolah Dasar (SD) punya keinginan yang sama dengan guru bidang studi lainnya. Yakni diperhatikan alat peraga khusus. Faktanya, alat peraga bidang studi lain melimpah, sedangkan khusus PAI tidak ada. Padahal, alat peraga itu penting bagi anak-anak agar cepat mengerti materi yang disampaikan.

Guru SDN 33 Kota Bima, Nur Aini, S.PdI, mengatakan, keluhan semacam itu sudah lama disampaikan kepada pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) dan Kantor Kementerian Agama saat penataran tingkat Kota Bima maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun, hingga kini belum ada realisasinya.

“Kita ingin pelajaran agama juga memiliki alat peraga agar anak-anak muda mengerti dan memraktikan pelajaran yang diberikan,” ujarnya di sekolah setempat, Kamis (27/6).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Katanya, selama ini alat peraga sudah menumpuk di sekolah untuk seluruh pelajaran, kecuali PAI. Alat peraga itu hanya sebagian yang digunakan, sedangkan yang lain hanya tersimpan rapi, karena hampir setiap tahun dibagikan alat peraga kepada sekolah sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Tentu hal yang sama diharapkan juga ada pada pelajaran agama.

Dia mencontohkan, materi pelajaran shalat, tentu perlu alat peraga karena tidak semua guru dapat memraktikan shalat di depan kelas karena harus disiapkan mukenah, sajadah, dan lainnya. Tetapi, jika ada alat peraga mereka akan diperlihatkan tata cara mengenai takbiratul ikhram, ruku, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud dan tahiyat, dan lainnya yang berkenaan dengan shalat.

Demikian juga, katanya, dengan ibadah lainnya, seperti puasa, zakat, haji, dan lainnya perlu dibuatkan alat peraga, Bahkan, kalau perlu dalam bentuk Video Compact Disk atau alat peraga lainnya yang mudah dibuat dan mudah juga disampaikan kepada anak-anak. Buktinya, saat diperlihatkan tatacara shalat yang di-upload melalui internet mereka sangat menyenangi dan mudah memahami gerakan shalat.

“Kita sulit menyampaikan hanya dalam bentuk ceramah. Anak-anak bukan hanya bosan dengan metode seperti itu, tetapi juga mereka kurang menyenangi pelajaran agama. Karena itu, perlu ada perubahan pola sesuai dengan perkembangan zaman saat ini,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pelajaran agama, kata dia, bukan hanya berkaitan dengan urusan dunia, tetapi juga sangat menentukan nasib manusia di hadapan Allah di Yaumil Akhirat nanti. Oleh karena itu, siswa SD juga perlu dibekali berbagai praktik mengenai tatacara shalat, tata cara mengurus jenazah, haji, dan lainnya. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Ini kabar gembira buat anda para petani jagung. PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pesisir Akbar memberikan kredit khusus kepada para petani jagung....

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Sudah satu bulan Alat berat jensi excavator miliki Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima senilai Rp 1, 5 milar tenggelam...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Pasca-Pilkada Serentak yang dimenangkan pasangan Dinda-Dahlan, kini banyak pejabat di Kabupaten Bima yang saling menyindir. Kondisi ini tidak kondusif bagi harmonisasi kerja...

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.- Pramuka Peduli kembali memberikan bantuan terhadap korban kebakaran di Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape, Rabu (16/12/2015). Sebanyak 50 paket tas, buku, dan...

Dari Redaksi

Insiden di Palibelo disusul pelemparan anggota tim salahsatu Paslon di perbatasan Cenggu-Renda menandai semakin menghangatnya suhu politik daerah ini. Jika diamati, ini soal konvoi...