
Kawis/Kinca menjadi berbagai olahan
Bima, Bimakini.com.- Kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan, satu di antara upaya itu adalah menjadikan potensi lokal sebagai sumber ekonomi. Pertamina sebagai salahsatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ingin ikut terlibat dan berkontibusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yakni memfasilitasi pelatihan mengolah bahan lokal.
Demikian dikatakan Perwakilan Pertamina Regional Jatim-Balinus, Dian Purbarani, saat pelatihan pengolahan labu menjadi saos sambal, selai, dan dodol bagi masyarakat Soromandi di aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Bolo, Rabu (12/6).
Sebagian peserta ada yang berasal dari Madapangga. Bahkan, tidak hanya ibu-ibu, ada juga pria yang menjadi peserta. Mereka terlihat antusias mengikuti pelatihan didampingi instruktur dari Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Siti Aminah, S.TP, M.Si dan Agus Suyanto, S.TP, M.Si. Kegiatan itu juga bekerjasama dengan PT Pecut Gagas Kemuliaan.
Dian mengatakan Pertamina memiliki program mitra usaha, yakni pemberian modal bergulir agar masyarakat yang tidak memiliki akses modal dimudahkan. Tertama usaha kecil, agar usaha mereka bisa tangguh. “Mitra usaha ini modalnya dikembalikan ke Pertamina untuk digulirkan lagi ke penerima lainnya,” ujarnya.
Berbeda halnya dengan bina lingkungan, kata dia, Pertamina tidak mengharapkan ada pengembalian. Namun, semuanya bagi masyarakat agar kesejahteraannya lebih meningkat. “Saya berharap yang mengikuti kegiatan ini dapat sungguh-sungguh, sehingga setelah pelatihan dapat menerapkannya,”ingatnya.
Peserta pelatihan, Ibnu Abbas, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Pertamina. Apalagi, sebelumnya masyarakat Bima hanya mengenal labu sebagai olahan biasa, yang tidak bernilai ekonomis tinggi.
“Kami semua baru tahu, jika labu itu bisa diolah menjadi selai, dodol, dan saos tomat. Padahal, potensi labu di Bima tergolong tinggi,” ujarnya.
Katanya, selama ini juga labu dijual dengan harga murah. Jika diolah, maka keuntungannya bisa berkali lipat. Jika ini menjadi sumber kegiatan ekonomi masyarakat dalam skala home industry, maka kesejahteraan meningkat.
“Pascakegiatan ini harus berlanjut pengolahannya, tidak hanya sampai pelatihan saja. Saya akan mencoba untuk menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal ini,” ujarnya. (BE.16/Advertorial)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
