Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Puluhan Pramuwisata Dilatih

Bima, Bimeks.-

      Pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi 30 Pramuwisata yang tersebar pada seluruh wilayah Kabupaten Bima, Senin (10/6), dihelat di Museum Asi Mbojo. Diklat diagendakan hingga 16 Juni mendatang.  Kegiatan itu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bima bekerja sama dengan Disbudpar Provinsi NTB dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB.

      Kepala Disbudpar Kabupaten Bima, H. Nurdin, SH, mengatakan, pemandu wisata merupakan profesi yang banyak melayani orang, olah karena itu perlu dibekali pemahaman dan sikap profesi yang mantap berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya.

      Pemandu wisata, kata Nurdin, harus memiliki sifat-sifat seperti sopan-santun, peramah, penuh kewajaran, tidak overacting, mudah menyesuaikan diri, rasa humor yang sehat dan terkontrol dan penampilan yang menyenangkan atau setidaknya dapat diterima oleh orang lain.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

     “Penampilan itu penting karena dapat menciptakan kesan pertama untuk merebut simpati. Keberhasilan merebut simpati merupakan pintu gerbang untuk memenangkan keberhasilan-keberhasilan berikutnya,” ujarnya saat memaparkan materi.

     Kegiatan itu mendatangkan pemateri dari Provinsi NTB seperti Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, H. Ainuddin, SH, MH, yang mengulas pemahaman lintas budaya (Cross Culture Understanding), Sekretaris DPD HPI NTB, Lalu Mahsun, yang mengupas Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan tiga pemateri lainnya dengan materi yang berbeda.

     Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, Nunung Triningsih, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salahsatu upaya untuk mendukung peningkatan kualitas para pemandu/pramuwisata khususnya di Kabupaten Bima.
Melalui pembekalan tersebut, para pemandu wisata diharapkan mampu menerapkan prinsip dasar kepemanduan, sekaligus memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.

    Diyakininya, hal itu akan memberikan kepuasaan wisatawan sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pada saatnya nanti, bagi seluruh peserta pramuwisata akan diberikan lisensi bagi yang dianggap mampu melaksanakan profesinya. Melalui lisensi itu, pramuwisata juga tidak dianggap pemandu wisata gelap (unlicensed) saat bertugas.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

      Dalam pengurusan lisensi, katanya, tidak ada syarat-syarat yang memberatkan, karena hanya mengikuti pelatihan kepramuwisataan sesuai jumlah jam yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Syarat-syarat menjadi pramuwisata berlisensi yakni usia mencukupi, minimal tamat SMA atau sederajat dan yang paling utama menguasai bahasa asing secara lisan maupun tulisan. (BE.13)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Puluhan pedagang pasar Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Kamis (12/5/2016), mendatangi kantor DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bima. Mereka menuntut legislatif mengusut tugas...

Peristiwa

Bima, Bimeks.-      Sedikitnya 50  keluarga di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima diidentifikasi Kantor Urusan Agama (KUA) setempat tidak memiliki buku nikah, karena menikah “di bawah...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Ibu Rumah-Tangga (IRT) asal Kelurahan Paruga, Leli Indahwati, terpaksa berurusan dengan aparat hukum. Wanita asal Surabaya itu ditangkap aparat Polres Bima...

Ekonomi

Bima, Bimakini.com.- Perubahan cuaca dua pekan terakhir tidak hanya berimbas terhadap intensitas hujan, namun juga memengaruhi ketinggian gelombang dan fase pasang surut air laut....

Pendidikan

Dompu, Bimakini.com.- Puluhan alumni  STAI Al-Amin Dompu mendatangi Polres setempat, Rabu (22/5). Bersama mahasiswa setempat mereka mendesak pihak Kepolisian segera menetapkan Drs. M. Amin...