Kota Bima, Bimakini.com.- Sampah di Dam Rabasalo terlihat semakin menumpuk. Tumpukannya, tinggal satu meter lebih mencapai jalan raya. Beberapa pohon pisang, tumbuh subur seolah seperti daratan lahan pertanian. Kantor Lingkungan Hidup hanya berjarak beberapa meter dari lokasi.
Pantauan Bimakini.com, jembatan Dam Rabasalo dibawahnya tedapat empat gorong, satu sudah tertutup sampah, bahkan sudah mau mendeti tepi jembatan. Satu gorong lagi juga sudah mulai tertutup, namun belum menumpuk atau meninggi. Dua gorong sisi barat dan timur, mungkin tinggal menunggu waktu saja. Jika tidak tertangani, maka jembatan itu akan berubah menjadi bendungan. Air bisa meluap dan membanjiri areal sekitar, termasuk sejumlah kantor instansi pemerintah Kota Bima.
Sebelumnya, Dam Rabasalo kerap dibersihkan oleh anggota Linmas Kota Bima. Kini tidak terlihat lagi sentuhan itu. Padahal Wali Kota Bima, baru saja menerima piagam penghargaan Adipura dari Presiden RI.
Adi, warga Penaraga, mengatakan jika sampah di Dam Rabasalo dibiarkan terus menumpuk, maka bisa memicu terjadinya banjir. Tumpukannya sudah cukup tinggi dan pohon pisang ada yang tumbuh. “Dulu rajin dibersihkan, kok sekarang tidak lagi,” ujarnya di Penaraga, Kamis.
Di pinggir Dam Rabasalo, kata Adi, memang sudah dibangun talud, menghindari luapan banjir. Tetapi itu bisa percuma, jika jembatan tersumbat, air akan tetap meluap melalui jembatan.
Piagam Adipura yang diterima pemerintah, kata Adi, mestinya menjadi semangat bagi pemerintah untuk membersihkan lingkungan. Apalagi sudah ada yang terlihat seperti di Dam Rabasalo.
“Tapi tentunya masalah kebersihan bukan tanggungjawab pemerintah saja, jika masyarakat. Mari bersihkan lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Namun, kata dia, ada hal yang perlu dipikirkan, bagaimana membuat tehnologi mengolah sampah menjadi bermanfaat. Agar sampah ke depannya tidak menjadi masalah saja, namun ada solusi lain pengolahannya. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.