Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Sungai Mampet, Legislatif Desa Minta Perhatian Eksekutif

Bima, Bimakini.com.- Kondisi aliran sungai Dusun Jati Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima belakangan ini kian parah. Masalahnya, saluran sungai tersebut mampet sehingga menyebabkan air di sungai tersebut tergenang dan berpotensi menjadi sarang berbagai penyakit yang mengancam kesehatan warga setempat. Eksekutif diminta segera memerhatikan kondisi tersebut dengan pengerukan sungai dan membuat bronjong pada sisinya.

Demikian disampaikan anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bima,  Drs. M. Guntur H. Yasin, kepada Bimakini.com melalui telepon seluler, kemarin.

Wakil rakyat Dapil II  ini mengatakan, mampetnya aliran sungai sekitar 800 meter tersebut disebabkan timbunan tanah yang terkikis pada tebing di sisi kiri dan kanan sungai. Genangan air sungai itu dikuatirkan menjadi sarang penyakit terutama, malaria, cikungunya, muntaber dan lainnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Katanya, meski telah dilakukan pengerukan secara manual oleh warga, namun kondisi itu tidak menuai hasil yang maksimal. “Hari ini dikeruk warga, besoknya tebing sisi kiri kanan sungai itu kembali terkikis menimbun saluran sungai,” terang Guntur.

Untuk mengantisipasi terkikisnya tebing sungai tersebut, ungkapnya, tidak cukup dilakukan dengan cara manual oleh warga. Seharusnya di sisi kiri kanan sungai dipasang bronjong atau dibuatkan tanggul penahan. “Saya rasa faktor utama penyebab meningkatnya angka penderita malaria, cikungunya di Wilayah Soromandi, khususnya Desa Sai dan Sampungu disebabkan banyaknya genangan air seperti itu,” katanya.

Untuk itu, dia berharap perhatian pemerintah melalui pencanangan program bronjongisasi di sepanjang sungai tersebut hingga ke bibir pantai yang diperkirakan sepanjang 800 meter. Apabila tidak segera ditangani oleh pemerintah dikuatirkan akan berdampak buruk bagi warga setempat. Masalahnya, selain berbagai penyakit mengancam kesehatan warga, juga dapat menyebabkan rusaknya saluran sungai. “Kalau sungai sudah dangkal akibat timbunan tanah tersebut, maka pemukiman warga terancam banjir,” jelasnya.

Tidak hanya itu tambahnya, akibat dari pengikisan itu secara berangsur-angsur pemukiman warga setempat akan menyempit. “Untuk itu saya harap masalah ini dapat ditanggapi oleh pemerintah daerah agar segera ditangani, karena berkaitan kemaslahatan,” ujarnya. (BE.20)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh : Munir Husen (Dosen Universitas Muhammadiyah Bima)   Harmonisasi hubungan kemitraan Eksekutif dan DPRD Kota Bima akhir-akhir ini kelihatannya kurang harmonis. Rapat paripurna...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Perhelatan Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima dimulai tanggal 23 Maret hingga 13 April 2017. Diawali di Desa Mawu Kecamatan Ambalawi dan berakhir...

Olahraga & Kesehatan

Bima, Bimakini.- Ini cara Pemerintah dan Masyarakat Desa Timu Kecamatan Bolo merayakan rasa syukur atas hasil panen melimpah, yakni menggelar sepak bola mini. Pesertanya...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini.com.- Dua staf Desa Mumbu Kecamatan Woja Kabupaten Dompu memrotes pemberhentian mereka dari jabatannya, Sabtu (28/11/2015). Tindakan menggantikan dengan staf baru dinilai melanggar...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com- Langit di Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape memerah, asap hitam mengepul dari pulau yang tidak jauh dari pelabuhan, Rabu (25/11/2015). Belum bisa...