Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

FPAN: PTN Rp2,5 M, Apa Kabarmu Sekarang?

Bima, Bimakini.com.- Bangunan bernilai Rp2,5 miliar di Desa Sondosia Kecamatan Bolo yang direncanakan bagi cikal-bakal Perguruan Tinggi Negeri (PTN), semakin terbengkalai. Tidak hanya itu kerusakan mulai terlihat dari bangunan yang sejak awal mengundang kontoversi.

Kini dua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima, memertanyakan pemanfaatan bangunan dari uang rakyat tersebut.

Saat sidang paripurna, Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) dalam padangan fraksi atas penjelasan Bupati Bima terhadap Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2012, menyampaikan catatan khusus mengenai bangunan PTN ini. Bagaimana pun eksekutif harus dapat memertanggungjawabkannya ke publik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Fraksi PAN ingin memertanyakan satu hal penting yang sesuangguhnya juga merupakan pertanyaan hampir seluruh rakyat Kabupaten Bima, yakni apa kabar cikal bakal PTN Kabupaten Bima. Anggaran sebesar 2,5 miliar rupiah yang sudah dialokasikan harus dapat dipertanggungjawabkan,” kata Fahrirahman, ST, juru bicara Fraksi PAN, Senin (1/7).

Fahrirahman mengatakan, ini bukan kalipertama fraksinya mengingatkan Pemerintah Daerah agar menunaikan janjinya mendirikan PTN, karena ini menjadi hutang besar kepada masyarakat Kabupaten Bima. “Semoga didengar oleh seluruh masyarakat Dana Mbojo, untuk kesekian kalinya, bertahun-tahun fraksi PAN mengingatkan dan mendesak pemerintah kabupaten Bima,” katanya.

FPAN menegaskan, dana Rp2,5 miliar bukanlah angka sedikit. Padahal, masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bima tinggal dua tahun lagi. Waktu yang dianggap masih cukup menuntaskan pertanggungjawaban atas uang rakyat dan kini menjadi bangunan tidak terurus.

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan Wakil Ketua Fraksi Persatuan Bintang Keadilan Peduli Demokrasi (FPBKPD), Dra. Hj. Mulyati, MM. Dia ikut memertanyakan pertanggungjawaban bangunan senilai Rp2,5 miliar itu. Bahkan, sebelumnya ada reaksi protes atas angaran itu. Aksi massa yang sampai merusak fasilitas DPRD Kabupaten Bima, agar dana itu tidak dialokasikan ke bangunan PTN.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Bangunan itu sejak 2009 sampai sekarang belum dimanfaatkan sesuai peruntukkannya. Apa langkah yang dilakukan pemerintah daerah terkait pemanfaatannya,” katanya saat sidang paripurna.

        Dia mengusulkan, jika tidak jelas pemanfaatannya untuk PTS, sebaiknya dialihkan ke penggunaan lainnya. Seperti menjadikannya bagian dari RSUD Kabupaten Bima, menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) atau pengganti Loka Latihan Kerja (LLK). (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Sudut Pandang

Oleh: Sofiyan Asy’ari Seorang pemuda terlihat geram dengan situasi konflik di Nisa-Cenggu. Kepada saya kekesalannya diluapkan. Sebuah pertanyaan terlontar, mengapa tidak ada sikap dan...

Pemerintahan

Bima, Bimeks.- Anggaran untuk pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima senilai Rp2,5 miliar. Lalu bagaimana kelanjutannya? Rupanya, bangunan...

Politik

Bima, Bimakini.com.-  Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp103 miliar untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2013. Rincian anggaran ini juga untuk sosialisasi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.-  Dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang dialokasikan di Kabupaten Bima setiap tahun jumlahnya senilai Rp12 miliar. Namun, sesuai aturan yang berlaku, daerah...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.-Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTB atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bima tahun anggaran 2011, menyimpulkan realisasi belanja senilai...