Bima, Bimakini.com.- Penyegelan menara bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, akhirnya dibuka, Jumat (12/7) sekitar pukul 15.30 Wita. Pembukaan segel itu setelah upaya negosiasi dilakukan oleh sejumlah pihak kepada pemilik lahan. Kesepakatan tertulispun akhirnya dibuat, setelah ada kepastian dialog bersama Kuasa Dirjen Perhubungan Pusat, Senin (15/7). Jika tidak ada titik temu, maka menara dapat disegel kembali oleh keluarga H Mansyur, sebagai pemilik lahan.
Pantauan Bimakini.com, tidak hanya pihak kepolisian yang mencoba untuk memediasi,namun juga pihak Kodim 1608 Bima. Terlihat juga Kepala Dishubkominfo Kabupaten Bima, Zunaidin HI, SSos, MM.
Zunaidin menjelaskan kepada pemilik lahan, bahwa lahan itu menjadi otoritas Dirjen Perhubungan. Untuk itu pihak pemerntah daerah Kabupaten Bima tidak punya kewenangan atas hal tersebut.
Namun, Zunaidin menyampaikan tentang itikad Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST, untuk memfasilitasi masalah ini. Malah bupati mengajak untuk sharing anggaran untuk membebaskannya. “Nanti Kabupaten Bima berapa, pusat berapa, Kota Bima, berapa. Meski masalah sengketa lahan bukan wewenang kami,” ujarnya.
Penyampaian Kepala Dishubkominfo rupanya disambut positif. Pihak bandara yang diwakili Pelaksana Harian Kepala Bandara Bima, NN Budhiarta, SE. Saat itu, Budhiarta membuat surat pernyataan untuk ditandatangani. Awalnya, konsep surat tersebut, hanya menerakan nama Budhiarta sebagai PLH. Namun, pihak pemilik tanah meminta agar menerakan juga saksi lain yang hadir saat itu. Termasuk isi surat pertemuan bersama dengan Pemkab dan Pemkot Bima.
Setelah surat pernyataan ditandatangani bersama, maka segel menara bandara pun akhirnya dibuka pukul 15.30 Wita. Kawat duri yang dibentangkan juga dilepas. Kedua belah pihak bersepakat, sampai dialog dilangsungkan senin, tidak ada lagi penyegelan bandara, kecuali hasil pertemuan buntu.
Budhiarta mengatakan setelah segel menara dibuka, belum bisa memastikan apakah Sabtu (13/7) penerbangan akan lancar kembali. Pasalnya, pihaknya harus menghubungi kembali meskapai penerbangan. Namun, Minggu hingga Senin dipastiakan penerbangan lancar.
“Kuasa Dirjen Perhubungan akan datang Senin penerbangan sekitar pukul 11.00 Wita, bersama Kepala Bandara Bima. Semoga pertemuan lancar dan ada hasilnya,” ujarnya.
Dikatakannya, jika terlalu lama penyegelan menara maka akan mengganggu penerbangan, bahkan bisa berbahaya. Untuk itu diharapkan pertemuan nanti membuahkan hasil yang dapat diterima kedua belah pihak. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.