Kota Bima, Bimakini.com.- Gema takbir Allahu Akbar dan shalawat Nabi menggema saat prosesi pengangkatan Sultan ke-16 Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST di pelataran Asi Mbojo, Kamis (4/7). Pengangkatan itu dilakukan lima Ncuhi yakni Ncuhi Parewa, Ncuhi Doro Wuni, Ncuhi Bangga Pupa, Ncuhi Bolo yang dipandu Ncuhi Dara.
Gema takbir dan shalawat terdengar lagi saat pemasangan mahkota oleh Ina Kau Mari. Suasana Islami dan sumpah dana ro rasa sebagai pesan-pesan moral yang dibingkai dalam 'Kande’ oleh Galara Nae Sape'. Pesan-pesan yang berisi mengingatkan itu dibacakan dalam bahasa ibu dengan penghayatan mendalam, sehingga undangan yang menyaksikan prosesi itu larut dalam bahasa dan logat yang menyentuh kalbu.
Suasana itu makin lengkap dengan prosesi 'maka' yang dilakoni Rumah Renda atau lebih dikenal sebagai pimpinan tertinggi angkatan bersenjata (Laskar) Istana Mbojo. Prosesi 'maka' sebagai tanda memberikan dukungan moral kepada Sultan Bima untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh amanah dan tanggungjawab.
Beberapa Kesultanan di Nusantara juga memberikan dukungan moral kepada Sultan Bima. Ayat-ayat Al-Quran dibacakan oleh utusan dari Demak, Kerajaan Johor Malaysia, Kesultanan Padang, Yogyakarta, dan lainnya. Bahkan, Kesultanan Banten sebagai Ketua Forum Komunikasi Kesultanan akan mendukung Kesultanan Bima sebagai tempat terselenggarannya Festival Keraton Nusantara 2014 mendatang.
Bagaimana perasaan keturunan Ncuhi Dara bersama Ncuhi lain saat menyetujui pengangkatan itu? Ncuhi Dara, H. Syamsudin Ibrahim, mengaku lega berhasil melaksanakan prosesi itu, meski deg-degan dan takut salah. Dia selalu meminta kepada Allah agar hatinya dikuatkan agar bisa melaksanakan tugas itu. Apalagi, saat menyebut 'Ai naina ake ndai taka daleku dou madi parenta Dana Mbojo dan saya harus meminta simpulan untuk mengangkat putra mahkota, H. Ferry Zulkarnain, ST sebagai Sultan ke-16 Bima dan disetujui,” ujarnya usai pelantikan di Asi Mbojo, Kamis.
Setelah pengangkatan itu, dia mengingatkan Sultan Bima agar senantiasa dalam kebenaran dan memerhatikan rakyat dengan titah, Aina Ndai Sura Dou Labo Dana. Ini harus dilakukan melalui sesanti 'Rentaku ba rera Kapodaku ba adena karawiku ba weki'.
Setelah itu, mengajak Ncuhi Dara mengajak Ncuhi Parewa, Ncuhi Doro Wuni, Ncuhi Bangga Pupa, dan Ncuhi Bolo agar bersama-sama mengantar Sultan Bima ke tempat prosesi pelantikan di Istana Kesultanan Bima Asi Mbojo.
“Kita berharap pengangkatan sekaligus pelantikan itu Kesultanan Bima bisa lebih berkiprah lagi agar menjaga kelestarian budaya Bima dengan baik dan tetap dikenang sepanjang masa,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.