Kota Bima, Bimakini.com.- Korban kasus Narkoba di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah menjadi mencapai 59.550 jiwa atau 1,2 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini tidak menutup kemungkinan akan bertambah, ketika semua pihak tidak mewaspadainya.
Demikian diingatkan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB, Drs. Mufti Djunir, APtm, M.Si, saat roadshow sosialisasi bahaya Narkoba bekerja sama dengan Polda NTB, RRI Mataram dan Pemkot Bima di aula SMAN 1 Kota Bima, Senin (26/8/2013). Kegiatan itu diikuti oleh 150 siswa dari sekolah negeri.
Dikatakannya, masalah Narkoba sudah menjadi keprihatinan nasional, karena menjadi ancaman generasi bangsa. Kelompok yang rentan terjerumus Narkoba adalah pelajar. “Kalian harus hati-hati soal penyalahgunaan Narkoba, secara nasional yang sudah terjerembab 2,2 persen dari penduduk Indonesia atau 3 juta jiwa,” katanya.
Kegiatan roadshow ini, kata dia, sebagai salahsatu upaya untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba, terutama di lingkungan sekolah. Untuk itu berbagai kegiatan positif harus terus ditumbuhkan, agar mengalihkan perhatian siswa pada hal negatif. “Siswa harus berani menyatakan Narkoba No, Tawuran No, dan Prestasi Yes,” ujarnya.
Sosialisasi ini, katanya, tidak hanya sekadar pemberian informasi tentang bahaya Narkoba, namun ingin melihat bagaimana kegiatan kreatif siswa. Selain bagaimana meningkatkan keimanan pelajar, karena itu benteng yang kuat.
Diungkapkannya, banyak zat-zat baru Narkoba saat ini keberadaannya pun sulit dideteksi. Bahkan, dikemas dalam bentuk makanan suplemen, vitamin, dan lainnya. “Ada 250 jenis zat di dunia, namun baru 21 jenis yang masuk di Indonesia. Salahsatunya yang digunakan artis Rafi Ahmad,” katanya.
Saat sosialisasi itu hadir Asisten I Setda Kota Bima, Syahrullah, SH, MH, Direktur Reserse Narkoba Polda NTB Kombespol Drs. Simon Pais, Kasat Narkoba Polres Bima Kota, IPTU Suparman DJ, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Suriadi, M.Pd. (pian)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.