Bima, Bimakini.com.- Ini harapan kerabat H. Pasa Rinto (70), warga Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi yang tewas dibakar lantaran diduga dukun santet dua pekan lalu. Merekamendesak aparat Kepolisian Resort (Polres) Bima segera menangkap pelaku penganiayaan dan pembakaran yang menewaskan keluarga mereka.
Kerabat korban yang enggan menyebut namanya, mengungkapkan, hingga kini sejumlah oknum yang diduga pelaku belum kunjung ditangkap. Padahal,video penganiayaan dan pembakaran marak beredar dalam masyarakat. “Kalau tidak ada bukti, itu sangat lucu karena bisa diketahui video yang sudah beredar luas dalam masyarakat. Kami harapkan aparat bertindak tegas soal hukum,” desaknya saat ditemui di desa Wadukopa, akhir pekan.
Dikatakannya, sejumlah oknum yang diduga pelaku sudah melarikan diri ke luar daerah sejak sehari setelah insiden pembakaran korban. Penganiayaan yang menimpa Pasa meninggalkan luka mendalam bagi kerabat. “Hal yang paling tidak bisa kami terima keluarga kami dibakar dalam kondisi hidup-hidup,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Desa Wadukopa, Buyono, S.Pd, memastikan, kondisi desa setempat kondusif,meskipun dua hari warga terlibat ketegangan. Secara umum, pemerintah desa setempat sudah sering berupaya mengembalikan kondusivitas desa dengan membuka dialog dan dengan warga dan tokoh masyarakat.
“Kami sudah dari rumah ke rumah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat, sebelumnya juga kami dihubungi pihak Kepolisian diminta agar membantu mencairkan kondisi di desa,” katanya.
Diakuinya, hingga akhir pekan lalu, belum ada satu pun warga Desa Wadukopa yang diamankan atau ditangkap aparat terkait kasus pembakaran Pasa. Kendati kondisi desa aman, namun umumnya warga masih trauma keluar rumah atau berinteraksi. Sebelum insiden, desa Wadukopa pernah mendapat predikat dan penghargaan sebagai desa aman kedua dari seluruh desa di Kabupaten Bima.
“Belum ada kalau yang ditangkap, kami selalu mengimbau warga agar menjaga keamanan. Kalau pun ada persoalan kita serahkan ke hukum yang berlaku,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.