Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Konflik Cenggu-Nisa, Tiga Warga Tertembak

Korban luka tembak di rawat di Puskesmas Belo.

Bima, Bimakini.com.- Konflik antara kelompok warga Desa Nisa Kecamatan Woha dan Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima kembali pecah, Rabu (28/8/2013). Tiga warga terluka, berikut tiga rumah di Cenggu dibakar. Mereka yang menjadi korban luka adalah Ruslan (45), Ketua RT 2, Sudirman (30) dan Supriadin (29).

Ketiganya dirawat  di Puskesmas Belo. Kondisi yang parah dialami oleh Ruslan, bahkan rumahnya juga dibakar dan diduga oleh warga Nisa. Luka di pinggang yang dialaminya mendapatkan sejumlah jahitan.
Korban menuding jika luka yang dialaminya karena peluru aparat, bukan dari warga Nisa. Mereka juga menganggap aparat berpihak, sehingga merugikan mereka. Saat memukul mundur warga, mereka merasa hanya sepihak dihalau, sehingga jatuh korban dari Cenggu.
“Saya jatuh tertembak oleh aparat, saat mereka memberondong tembakan,” ujar salahsatu korban saat di rawat di Puskesmas.
Saat korban dirawat di Puskesmas, warga banyak yang berkumpul. Kerabat korban hanya bisa menangis. Namun, tiba-tiba situasi menjadi panik, warga lari berhamburan karena ada warga Nisa yang masuk ke perkampungan. Bahkan, rumah Kepala Desa yang terletak paling ujung menjadi sasaran pembakaran. Satu rumah di belakang milik Kades juga menjadi sasaran.
Warga Cenggu yang melihat ada yang masuk dan membakar rumah Kades bergerak. Tidak hanya itu, melalui pengeras suara di masjid, meminta semua warga keluar, karena sudah ada yang merangsek masuk.
Rumah Kades tidak dapat diselamatkan, ditambah panas yang terik dan angin. Setelah membakar rumah Kades Cenggu, warga Nisa pun kembali, apalagi ada warga lain datang.
Blokade jalan pun dibuat, kayu dibentangkan di jalan, sehingga menutup akses lalulintas. Sejumlah pengendara motor terjebak di tengah, karena mereka juga tidak bisa melewati Tente dan juga sebaliknya. Namun, akhirnya pengendara bisa melintas dengan membuka sedikit blokir jalan.
Sebelum pembakaran dan jatuhnya korban baku tembak terjadi antarkedua warga di persawahan. Desingan peluru dari senjata api rakitan, menggelegar memecah siang yang terik.
“Warga banyak menggunakan senjata api,” kata Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Ekowan Prasta, S.IK.
Pantauan Bimakini.com, saat itu warga Cenggu memilih bertahan dengan bersembunyi di antara rimbunya pohon bambu dan pisang. Warga Nisa terus bergerak merangsek mendekati Cenggu. Sahut-menyahut letusan senjata api menderu, berbeda dengan suara letusan organik.
Kapolres pun saat itu meminta bantuan dari aparat TNI dan Brimob untuk menghalau dua kelompok. Saat aparat mulai menyisir, warga Nisa sudah mendekati Cenggu. Ketika mulai dihalau dari selatan, malah warga bergerak ke utara, seolah tidak menghiraukan aparat keamanan.
Namun, akhirnya rentetan senjata dilepaskan aparat untuk menghalau kedua warga. Namun, warga Cenggu menuding apa yang dilakukan aparat menguntungkan pihak lainnya. Mereka pun memrotes itu dan meminta penjelasan dari aparat, apalagi tiga korban luka dan tiga rumah terbakar. (pian)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini & Sudut Pandang

Oleh: Khairudin M. Ali*) SAYA sebenarnya sudah lama memprediksi dan mengingatkan semua pihak, sebelum ribut-ribut media mempersoalkan kerja sama dengan pemerintah seperti yang terjadi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Desa Nisa Kecamatan Woha Kabupaten Bima merupakan salah saru desa yang terparah yang digenangi banjir bandang, Minggu (26/3). Hal  itu jika dilihat...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Bima merupakan daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi. Hal itu disampaikan Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Umar...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini.- Situasi kondusif sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan. Bila pembangunan baik, maka demikian juga dengan situasi keamanan. Untuk menangani konflik, dibutuhkan sinergitas semua...