Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin, saat pemberian remisi.
Kota Bima, Bimakini.com.- Rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang over kapasitas penghuninya dapat memengaruhi pelayanan. Kenyataan ini harus menjadi perhatian, termasuk mengupayakan Rutan atau Lapas baru. Hal itu disampaikan Wali Kota BIma, HM Qurais H Abidin, saat membaca sambutan Menteri Hukum dan HAM, Sabtu (17/8/2013).
Petugas lapas, kata dia, dapat memengaruhi proses pembinaan di dalam rutan. Untuk itu komunikasi yang baik dengan penghuni, akan memperbaiki situasi yang ada. “Petugas diharapkan peka terhadap perkembangan yang ada di lapas,” katanya.
Harus diakui, ujarnya, kondisi saat ini masih banyak rutan atau lapas yang sarana dan prasarananya tidak memadai. Demikian juga soal anggaran yang belum mencukupi, hanya saja hal ini tidak menjadi alasan dalam pelayanan oleh petugas. Meski perlu mengupayakan juga kesejahteraan baru pengelola rutan atau lapas.
Dikatakannya, salah satu upaya untuk mengurangi jumlah penghuni rutan adalah dengan memberikan remisi. Terutama bagi anak-anak dan perempuan lanjut usia. Demikian juga dengan pemakai narkoba diupayakan ditahan di tempat rehabilitasi, tidak sama dengan lainnya.
Mereka yang mendapat remisi, kata dia, diharapkan untuk terbangun kesadarannya agar tidak melakukan kesalahan. Agar mereka tidak kembali lagi menjadi warga binaan, namun melakukan hal positif ditengah masyarakat. “Sadari kesalahan yang sudah dilakukan dan jangan mengulanginya lagi, agar dapat hidup ditengah masyarakat dan memiliki rasa tanggungjawab,” ujarnya.
Komitmen penegakan hukum harus ada dan berpegang pada kebenaran itu sendiri. Lembaga pemasyarakatan sesungguhnya bukan akhir dari proses hukum yang ada, namun terbangunnya kesadaran bersama. (pian)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
