Kota Bima, Bimakini.com.- Lantaran penutupan portal, dua kelompok pemuda Kelurahan Penatoi dan Lewirato Kecamatan Mpunda, bentrok. Kejadian yang mengagetkan warga dan menyebabkan pengendara takut melintas di jalan setempat Jumat (30/8) sekitar pukul 22.30 WITA.
Informasi yang dihimpun, bentrok berawal ketika warga Kelurahan Penatoi hendak ke salahsatu lingkungan Kelurahan Lewirato. Saat itu, akses jalan tidak bisa dilewati karena ditutup portal. Warga menutup jalan dengan portal, karena di Kelurahan Lewirato sering terjadi aksi pencurian sepeda motor.
Penutupan itu, tidak diterima pemuda Penatoi dan mendatangi warga untuk menanyakan penutupan tersebut. Cekcok pun terjadi hingga berujung bentrok. “Seorang pemuda Lewirato dianiaya hingga mengalami luka lecet dan keseleo pada pundaknya,” ujar sumber.
Tidak berapa lama, kedua kelompok pemuda ini pun saling menyerang. “Hujan” batu pun tidak terhindarkan. Bahkan, dua belah pihak juga membawa senjata tajam. Tidak berapa lama, aparat Kepolisian tiba dan melerai kedua kelompok pemuda tersebut.
Saksi mata sekaligus korban motor rusak, Wawan, mengungkapkan, malam itu ada warga Lewirato yang dikejar oleh pemuda Penatoi saat ingin menutup portal di jalan masuk samping Barat Dinas Kehutanan Kabupaten Bima. Lantaran dipanggil, bersama rekannya Wawan pun datang membantu.
“Kami justru dikejar oleh pemuda Penatoi. Karena ada parang dan batu yang dibawa, kami pun lari,” ujar Wawan yang mengaku motornya rusak akibat insiden itu.
Karena kalah jumlah, mereka akhirnya memanggil anak muda lain untuk menghalau serangan pemuda Penatoi. Tiba di lokasi, saling serang menggunakan batu pun terjadi. Sesaat kemudian, pihak aparat kepolisian tiba dan melerainya.
Wawan dan Windra mengaku, pemuda Lewirato hendak menutup portal tersebut karena sudah pukul 22.00 WITA. Tetapi, pemuda Penatoi, malah mengejar pemuda Lewirato yang hendak menutup portal. Karena tidak terima sikap itu, pihaknya pun ingin mendatangi pemuda Penatoi dan menanyakan sebab pengejaran tersebut.
“Kami minta pihak Polisi segera menangkap para pelaku pengejaran, karena mengancam kami dengan parang,” tandasnya.
Mereka mengaku, diantara pemuda Penatoi yang mengejar dan merusak motornya diketahui berinisial P, G, dan B.
B dan P yang diamankan aparat Polsek Rasanae Barat beberapa saat kejadian mengaku, tidak mengetahui apa-apa kejadian itu. Saat ingin bicara baik-baik dengan pemuda Lewirato, malah dilempari batu oleh pemuda Lewirato. “Saya tidak terlibat saling lempar dengan mereka (pemuda Lewirato), saya langsung pulang karena tangan saya terluka dari lemparan mereka,” cerita B.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota AKP Agus Dwi Ananto, yang ditemui di ruangannya membenarkan insiden itu dan pihaknya sudah mengamankan dua pemuda Penatoi yang diduga terlibat perusakan. “Kami masih periksa,” katanya. (yudha)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
