Kota Bima, Bimakini.com.- Kasus kematian Siti Safriani Ummul Kulsum (Riani), Jumat siang lalu, masih menyisakan pertanyaan bagi rekan-rekannya. Mereka tidak percaya, wanita meninggal karena tertembak peluru dari senjata api rakitan. Pada jejaring media sosial, Facebook, ramai membahasnya. Sejumlah ucapan belasungkawa terlihat di dinding Facebook almarhumah, Anhy Nakcwekzndry.
Rangga Babuju, mengucapkan selamat jalan dan peristiwa yang menimpa Riani merupakan kepiluan dan tragedi yang akan dikenang oleh rekan lainnya sebagai pelajaran dan hikmah tersendiri.
Pimpinan Komunitas Babuju itu mengaku memiliki kenangan saat berinteraksi dengan almarhumah melalui FB. “Terakhir kali engkau mengucapkan Selamat atas Hari Jadi ku di bulan Juli kemarin, lalu aku masih ingat ketika aku Commentar statusmu dibulan April yang lalu.. Itu adalah terakhir kali kita berinteraksi di Dunia Maya, hingga kemarin Tragedi itu merenggut Nyawamu Anhy Nakcwekzndry,” tulis Rangga dalam status FB-nya.
Uthiec Siicwetwinsthree juga mengirim ucapan duka kepada Anhy Nakcwekzndry pada dinding FB-nya. “Selamat jalan teman smoga amal ibadah.mu dtrma dsisi Allah SWT. Amiiiiiiiiin ya rabb,” tulisnya.
Nhyla Chayankmuu Clamax juga mengirim ke dinding Anhy Nakcwekzndry melalui BlackBerry Smartphones App. “Selamat jalan sa'ee mecieeeee…. Semua kenangan tentang mu akan tetap terpatri d hatiQ… Bakalan kangen bgt ma U… gag da lagi t4 buat adek curhat… Semoga amal ibadahmu d terima d sisix n kk d berikan t4 terinda..”
Thitin Kurniatin mengaku sempat melihat kondisi almarhumah dan kesedihan menggelayuti suasana hatinya. “Sedih ngeliat mayat moe kk”. Dia juga menulis “ Slamat jalan ya kk. Moga amal ibadah kebaikannya ditrima oleh Allah SWT. Gak nyangka trnyata tdi malam trakhir adhek liat canda tawanya.
Berdasarkan data pada FB-nya, Riani bekerja pada lembaga Lembaga Pendidikan dan Guru Matematika. Pernah belajar di STKIP BIMA dan SMKN 2 KOTA BIMA serta berasal dari berpacaran.
Riani menulis status pada FB-nya terakhir pada 16 Agustus melalui telepon seluler-nya. Antara lain “BinGUn HrZ AmbIl kpTZn zpRt phA. (ANBAR)”. Kemudian, pada 9 Agustus melalui telepon seluler-nya, dia menyatakan “Ga sAnGguP rZ.a tRz nGejAlaNi zMuA nEw, sMua trZ leTiH tAk bErdAya, (ANBAR)”. Pada 1 Agustus, masih melalui telepon seluler-nya almarhumah menulis “TuHan pErSaTukN kMi lg, (ANBAR)”.
Seperti diberitakan sebelumnya, Safriani tewas setelah terkena peluru di kos temannya, Mande II Kelurahan Mande Kota Bima, Jumat (30/8) siang. Guru honor ini terkapar setelah peluru menembus dada kiri hingga ke punggung. Diduga peluru berasal dari senjata rakitan. Belum diketahui motif tewasnya, apakah ditembak sengaja atau tidak.
Korban adalah warga RT 17 RW 6 BTN Sarata Kelurahan Paruga. Dia dilarikan temannya ke RSUD Bima sekitar pukul 11.40 WITA.
Informasi yang dihimpun dari saksi di lokasi kejadian, korban datang ke tempat itu sekitar pukul 10.30 WITA. Petuas medis yang menangani tidak dapat menyelamatkan korban, diduga tewas di tempat.
Kepala UGD RSUD Bima, Nuraini, mengaku laki-laki yang membawa korban berpostur tubuh kecil, memiliki tato di tangan. Kepada petugas medis mengaku korban mengalami kecelakaan lalulintas. “Kami langsung memberi tindakan, termasuk memberi oksigen dan pompa jantung, tapi nyawanya tidak tertolong,” katanya di RSUD Bima.
Setelah memastikan korban meninggal, kata dia, pria yang membawanya diminta menyampaikan kabar itu kepada keluarganya. Laki-laki itu pun pergi, namun setelah itu tidak kembali.
Lokasi yang dialami korban di bagian dada kiri, tembus ke belakang. Luka tembus itu belum diketahui penyebabnya. Selain itu, terdapat luka patah tulang, belum diketahui sebabnya.
Ketika tubuh korban dibalik, terdengar suara retakan tulang. Korban pun dibawa ke ruangan Radiologi untuk pemeriksaan, memastikan apa luka yang dialaminya.
Di lokasi kejadian, adik korban, Rizki, siswa SMAN 2 Kota Bima, mengaku kaget mendengar kabar kakaknya tewas tertembak. Saat itu juga ke RSUD Bima melihat kondisi kakaknya yang sudah tidak bernyawa.
Rizki pun ikut mendatangi lokasi kejadian bersama aparat Kepolisian. (fikri)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.