Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

‘Konspirasi Erotisme’

Ada yang menguatirkan dari pengakuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah  Kabupaten Bima, kemarin. Sorotan soal tarian erotis yang dibaluti pesta minuman keras pada salahsatu hotel, Sabtu malam lalu. Foto-foto erotis beredar, penari hanya menggunakan celana dalam dan kutang, dibaluti kain yang menembus pandangan mata.

Wuih! Bukankah ini aroma striptease? Apakah ‘goyangan setan’ itu sudah menyentuh lapisan elit Bima dan menjadi pelengkap suatu acara pada kelompok terbatas? Sudah sedemikian bebaskah mereka memasuki denyut kehidupan masyarakat Bima? Mengapa tarian kostum supermini, yang katanya, di luar agenda diloloskan atau tidak dihentikan saat itu juga?  

Foto itu mengingatkan publik pada tarian erotis nan telanjang bulat yang diperagakan oleh dua siswa SMAN di Kota Bima yang heboh beberapa waktu lalu. Kabarnya, lokasinya pada salahsatu tempat di sekitar pantai. Ya, selain rangkaian kejahatan, kita mulai diakrabi perilaku erotis yang menebar racun bagi masyarakat. Mata jernih anak-anak masa depan terkontaminasi aroma pornografi dalam beragam bentuknya. 

Satu hal penting yang perlu disadari, janganlah mengorbankan jiwa-jiwa bersih dari generasi bangsa ini dengan sentilan pornografi yang masuk ke dalam urat kehidupan masyarakat. Tarian dan foto erotis itu satu di antaranya. Pimpinan Majelis Adz-Zikra,  Ustadz Arifin Ilham, menyitir satu  hadis saat membicarakan bahaya joget dangdut erotis. Katanya, dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. “Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, wanita seperti itu tidak akan masuk surga (masuk neraka) dan tidak akan mencium wanginya surga, padahal wangi surga bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.”

                        Tarian yang mengumbar syahwat pada acara yang digagas tiga pihak itu patut disesalkan. Jangan sampai terulang. Jelas itu suguhan ‘konspirasi erotisme’ berbahaya dan bisa menyebabkan ‘labil psikologis’ karena ‘menggoreng libido’ masyarakat Dana Mbojo hingga titik tertentu. Itukah suguhan untuk manusia beradab? Jelas pula itu tontonan yang tidak layak dijadikan tuntunan.(*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimeks.- Ini reaksi dari Ketua DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. Muchdar Arsyad, soal tarian erotis dan pesat Miras saat  acara di hotel Kalaki...