Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Plesiran Istri Pejabat di Tengah Ironi 5.896 Balita Kurus

Bima, Bimakini.com.- Keberangkatan sekitar 40 istri pejabat ke Negeri Gajah Putih Thailand, Minggu (22/9), menuai reaksi. Soalnya, keberangkatan itu saat Kabupaten Bima dinobatkan sebagai peraih koleksi terbanyak balita kurus, baik Gizi Buruk (GB) dan Gizi Kurang (GK).

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Ahmad Yani Umar, SE.I, M.Pd, mengatakan semestinya istri-istri pejabat dapat berfikir mengenai kondisi masyarakat saat ini. Ketika saat ini banyak pihak menyorot masalah tingginya angka balita kurus, justru istri para pejabat jalan-jalan ke luar negeri. Meskipun  mengelaim menggunakan uang  pribadi, namun  tetap menimbulkan kesan  buruk masyarakat.

 Bagaimana tidak, di tengah sorotan mengenai penanganan masalah GB dan GK sebanyak 5.896 balita, justru menunjukkan aksi hura-hura. “Apalagi pengakuannya  ke Thailand itu hanya wisata saja. Inikan sama dengan tidak punya hati nurani,” katanya di DPRD Kabupaten Bima, Senin (23/9).

Dikatakannyam masyarakat juga bisa menilai betapa banyak uang yang dimiliki oleh istri-istri pejabat, sehingga bisa plesiran selama seminggu di Thailand. Jika uang yang dimiliki disumbangkan untuk masyarakat atau kegiatan sosial, nilainya akan jauh luarbiasa.

“Kalau wisata ke Thailand tidak akan memberi manfaat apa-apa ke masyarakat. Cerita tentang apapun mengenai Thailand tidak akan mengubah permasalahan di daerah,” ujarnya.

Buktinya, kata dia, saat ini masyarakat membicarakan hal kegiatan jalan-jalan istri pejabat ke Negara lain. Bahkan, ada yang mereaksinya dengan aksi demo, disandingkan dengan isu 5.896 Balita GK dan  GB. “Tentu orang akan menilai miris. Hal seperti ini seharusnya dapat dipikirkan,” tandasnya.

Mustamin dari Masyarakat untuk Transparansi Daerah (Mantanda) Bima, menilai suatu ironi ketika istri-istri pejabat wisata ke Thailand di tengah kasus GB dan GK di Kabupaten Bima yang mencapai 5.896 anak. Mereka seharusnya peduli terhadap  kondisi genarasi yang ada saat ini, karena hampir enam ribu anak itu masa depannya terancam.

"Angka kasus gizi buruk di Bima tertinggi se-NTB, tapi kenapa istri pejabat yang merupakan pengurus PKK tidak memperhatikan rakyat, tapi malah jalan-jalan ke Thailand? Lebih baik uang yang digunakan untuk rakyat," kata Mustamin saat aksi di DPRD Kabupaten Bima, Senin. (BE.16)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Senin (10/10/2016) pagi, Wali Kota Bima, HM Qurais H Abidin melantik pejabat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan dan Kepala Dinas...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimkini.-  Kasus kekerasan dalam rumah-tangga (KDRT), biasanya dialami kaum Hawa (istri). Kali ini berbeda, karena korbannya adalah seorang suami.  Pria berinisial I...

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Selain bertugas mengatur lalulintas, Sat Lantas Polres Bima juga peduli  terhadap  kegiatan lainnya. Seperti saat ini,  dalam kegiatan Polisi Peduli Pelajar. Mereka...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Peristiwa

Bimakini.com.- Terminal menjadi titik pertemuan masyarakat pengguna layanan transportasi. Tidak hanya masyarakat lokal juga para pendatang yang menggunakan layanan terminal. Karena itu, terminal harus...