Kota Bima, Bimeks.-
Razia sepeda motor yang dikendarai pelajar atau yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) didukung oleh sejumlah elemen masyarakat. Mereka menyatakan razia itu perlu karena kecelakaan lalulintas yang melibatkan pelajar sudah banyak, perilaku berkendara pelajar selama ini, dan pentingnya penegakkan aturan.
Warga Kota Bima, Syamsudin, mengatakan jika berdasarkan aturan maka siapapun yang belum memiliki SIM harus ditindak saat berkendara. Penegakkan aturan itu penting artinya masyarakat terbiasa mengikuti aturan yang sudah ada.
Menurutnya, kasus yang melibatkan AQJ, anak Ahmad Dhani-Maia, harus dijadikan momentum untuk menyadari bahaya membiarkan anak-anak menggunakan kendaraan sendiri. Kasus AQJ menyebabkan tujuh orang tewas dan delapan lainnya luka-luka.
“Saya setuju razia itu, agar lalulintas lebih tertib,” katanya di Kecamatan Mpunda, kemarin.
Bagi Idhar, razia terhadap pelajar yang mengendarai kendaraan memang perlu dilakukan karena perilaku berkendara mereka selama ini meresahkan. Kadang- kadang terlihat mengangkat ban depan kendaraan di tengah jalanan yang sedang ramai. Mereka tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan dari aksi semacam itu di tengah keramaian.
Menurut mahasiswa semester akhir ini, pelajar yang berkendara merupakan tanggungjawab orangtua sehingga pengawasan harus ditingkatkan, terutama tidak menyediakan fasilitas sebelum waktunya tiba.
“Di Bima, sebagian besar orangtua yang mampu sudah membelikan anak mereka sepeda motor. Bahkan, ada yang mengendarai mobil orangtuanya. Aparat harus tegas,” katanya Kamis, saat dimintai tanggapan soal razia pelajar yang berkendara.
Dikatakannya, jika razia diintensifkan dan dilakukan di depan gerbang sekolah, maka lambat-laun pelajar akan kembali terbiasa menumpang angkutan umum atau bemo. Bisa juga menjadi lahan rejeki bagi para pengojek.
Dia mengharapkan melalui pengetatan razia itu, kecelakaan yang melibatkan pelajar dapat ditekan serendah mungkin.
Pantauan Bimeks, di halaman SMAN 1 Woha kendaraan terlihat banyak dan memenuhi areal parkir sekolah setempat. Demikian juga di SMAN 1 dan SMAN 2 Kota Bima. Sekolah lainnya juga “mengoleksi” jumlah sepeda motor yang hampir saja. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
