Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Sekolah Diguncang Gempa, Siswa Berhamburan

Bima, Bimeks.-

      Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Risa 1 Kecamatan Woha Kabupaten Bima berhamburan keluar kelas setelah gempa bumi mengguncang beberapa wilayah di Bima, Rabu sekitar pukul 08.10 WITA. Akibat trauma terhadap gempa siswa dan guru sekolah memilih bertahan hingga puluhan menit di luar ruangan.

     Selain siswa dan guru SDN Inpres Risa 1, getaran gempa bumi juga dirasakan beberapa warga, serta murid sekolah lain di Bima. Gempa juga dirasakan sebagian warga Kota Bima dan warga Kecamatan Soromandi.

       Guru SDN Inpres Risa 1, Arsyad Ismail, menuturkan, getaran gempa sangat dikuatirkan siswa dan pengajar di sekolah setempat lantaran kondisi fisik dinding kelas yang memang sudah menganga karena diguncang gempa tahun 2009 lalu. “Anak-anak di sini trauma, guru-guru juga. Kita kuatir bangunan kelas gampang rubuh kalau diguncang gempa, maka pani sekali tadi waktu terjadi gempa,” katanya kepada Bimeks di sekolah setempat, kemarin.

      Diungkapkannya, sedikitnya ada empat ruangan kelas dalam kondisi rusak. Umumnya dinding ruang kelas keropos dan retak akibat diguncang gempa beberapa tahun lalu. Selain itu, kayu pada bagian atap tampak rapuh dan dikuatirkan tidak mampu menahan beban genteng.

“Sampai sekarang ini empat ruangan kelas itu tidak pernah direhab. Belum pernah ada bantuan, kondisinya dari dulu memang sudah begitu. Harapan kami guru dan siswa di sini sebenarnya pengen ada rehab dari dulu,” ungkapnya.

      Arsyad berharap, anggota legislatif dan pemerintah daerah segera memerhatikan kondisi sekolah tersebut. Terutama saat ini pejabat Pemkab Bima sedang melaksanakan Bulan Bakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM) menyerap informasi terkait kebutuhan masyarakat maupun Satker dan lembaga pemerintah lainnya.

 “Sekolah kami tidak termasuk yang dibacakan mendapatkan alokasi saat BBGRM. Mungkin ke depan ini ada perhatian khusus untuk rehab ruang kelas, kami takut sewaktu-waktu ambruk,” harapnya.

       Hingga kemarin, belum diperoleh informasi atau penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berkaitan jenis, kekuatan (magnitude), maupun episentrum gempa yang dirasakan warga Rabu pagi. (BE.17)

 

(Foto Anaz: Kondisi bangunan kelas SDN Inpres Risa 1 memrihatinkan, siswa dan guru setempat kuatir bangunan sewaktu-waktu ambruk.)

 

Bima, Bimeks.-

      Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Risa 1 Kecamatan Woha Kabupaten Bima berhamburan keluar kelas setelah gempa bumi mengguncang beberapa wilayah di Bima, Rabu sekitar pukul 08.10 WITA. Akibat trauma terhadap gempa siswa dan guru sekolah memilih bertahan hingga puluhan menit di luar ruangan.

     Selain siswa dan guru SDN Inpres Risa 1, getaran gempa bumi juga dirasakan beberapa warga, serta murid sekolah lain di Bima. Gempa juga dirasakan sebagian warga Kota Bima dan warga Kecamatan Soromandi.

       Guru SDN Inpres Risa 1, Arsyad Ismail, menuturkan, getaran gempa sangat dikuatirkan siswa dan pengajar di sekolah setempat lantaran kondisi fisik dinding kelas yang memang sudah menganga karena diguncang gempa tahun 2009 lalu. “Anak-anak di sini trauma, guru-guru juga. Kita kuatir bangunan kelas gampang rubuh kalau diguncang gempa, maka pani sekali tadi waktu terjadi gempa,” katanya kepada Bimeks di sekolah setempat, kemarin.

      Diungkapkannya, sedikitnya ada empat ruangan kelas dalam kondisi rusak. Umumnya dinding ruang kelas keropos dan retak akibat diguncang gempa beberapa tahun lalu. Selain itu, kayu pada bagian atap tampak rapuh dan dikuatirkan tidak mampu menahan beban genteng.

“Sampai sekarang ini empat ruangan kelas itu tidak pernah direhab. Belum pernah ada bantuan, kondisinya dari dulu memang sudah begitu. Harapan kami guru dan siswa di sini sebenarnya pengen ada rehab dari dulu,” ungkapnya.

      Arsyad berharap, anggota legislatif dan pemerintah daerah segera memerhatikan kondisi sekolah tersebut. Terutama saat ini pejabat Pemkab Bima sedang melaksanakan Bulan Bakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM) menyerap informasi terkait kebutuhan masyarakat maupun Satker dan lembaga pemerintah lainnya.

 “Sekolah kami tidak termasuk yang dibacakan mendapatkan alokasi saat BBGRM. Mungkin ke depan ini ada perhatian khusus untuk rehab ruang kelas, kami takut sewaktu-waktu ambruk,” harapnya.

       Hingga kemarin, belum diperoleh informasi atau penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berkaitan jenis, kekuatan (magnitude), maupun episentrum gempa yang dirasakan warga Rabu pagi. (BE.17)

 

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Gempa kembali menggoyang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat, Rabu (07/07) pagi. Salah satu yang merasakan dampak kuatnya adalah wilayah Bima Kota...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Mahasiswa semester tujuh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yahya Bima, gelar kegiatan penyuluhan gempa bumi dan banjir. Mahasiswa STIKES Yahya Bima, Sudirman...

NTB

Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah, menerima kunjungan kerja DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, terkait dengan penanganan bencana gempa yang melanda NTB tahun 2018...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Gempa bumi yang mengguncang di Selatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) bermagnitudo 5,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Magnitudo 5,1 Sabtu...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Gempa bumi tektonik 5,4 SR menggoyang pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat Sabtu (13/6) sekitar pukul 17.15 WITA. Guncangan gempa bahkan terasa kuat...