Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Ketua BK DPRD Kabupaten Bima Dianiaya

ilustrasi

Kota Bima, Bimakini.com.- Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima, Ahmad Yani Umar, SE.I, M.Pd, dianiaya saat melintas di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Penganiyaan itu memicu bentrok dua kelompok warga, Senin (21/10) siang. Akibatnya, selain Yani satu orang anggota Sat Intelkam Polres Bima yang melerai pertikaian masal ini mengalami luka di bagian tangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan tersebut dipicu penganiayaan terhadap Yani, yang juga Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, sekitar pukul 13.00 WITA. Saat itu  korban  menjenguk keluarganya di RSUD Bima.

Saat itu, mobil dinas Komisi IV diparkirnya di luar atau depan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Saat itu hendak pergi, tiba-tiba melintas sepeda motor boncengan tiga, badan mobil sempat dipukul. Atas kejadian itu korban turun hendak menanyakan mengapa mobil dipukuli.

Saat berdebat, seorang warga lainnya berinisial MG kemudian turut campur. Yani kemudian dianiaya, sehingga mengalami luka di bagian wajah. Bahkan, dalam penganiayaan tersebut, Yani sempat dicekik dan diapit dengan pintu mobil. “Yang mukul itu MG,” katanya.

Padahal,  saat itu   kader Partai Hanura ini sudah mau masuk mobil. Tiba-tiba badannya didorong dengan pintu mobil dan dipukuli. “Satu kaki saya sudah masuk mobil, tiba-tiba  pintu kendaraan didorong dan saya dipukuli tiga empat kali,” ujarnya di Sat Reskrim.

Yani kemudian dibawa masuk ke dalam RSUD untuk mendapat perawatan. Akibat penganiayaan tersebut, Yani mengalami luka bengkak di bagian rahang dan pelipis.

Penganiayaan terhadap Yani memancing reaksi dari kelompok warga. Para warga tersebut datang ke RSUD dengan membawa senjata tajam.

Mereka hendak mencari pelaku penganiayaan. Saat itu, bentrokan antara kelompok yang tidak terima perlakuan tersebut dengan kelompok warga pelaku tidak dapat terhindarkan. Namun, bentrok ini kemudian berhasil diredam oleh aparat Sat Intelkam yang berada di lokasi. Karena elerai pertikaian ini, seorang anggota Intelkam mengalami luka sabetan di bagian tangan.

Setelah divisum, Yani kemudian melaporkan peristiwa ini bersama kelompok pendukungnya.

Suasana Sat Reskrim sempat tegang. Tidak hanya warga yang tidak menerima perlakuan tersebut, kelompok dari warga pelaku penganiayaan pun juga ikut ke Sat Reskrim. Sempat dikhawatirkan terjadi bentrok susulan.

Waka Polres Bima Kota, Kompol M. Nasution, S.IK, SH, yang dikonfirmasi setelahnya membenarkan ketegangan kedua kelompok ini dipicu perselihan antara Yani dan pengendara di depan RSUD Bima.

Kelompok tersebut datang membawa senjata tajam karena tidak terima korban dipukul dan hendak menganiaya MG. “Anggota kami juga ada yang luka di tangan akibat terkena senjata tajam,” katanya.

Setelah peristiwa ini, pihaknya sudah mengamankan satu pelaku yakni MG. Saat ini, pihaknya tengah mengembangkan penyelidikan lebih lanjut mengenai masalah ini. Sejauh ini, baru Yani yang melaporkan peristiwa itu. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...