Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Mahasiswa Ngotot, Kapolres Minta Cari Solusi

Bima, Bimakini.com.- Aksi mahasiswa di Kecamatan Sape yang memblokir ruas jalan Provinsi NTB, hingga kemarin masih terjadi.   Mereka ngotot agar Pemprov NTB memerhatikan aspirasi masyarakat. Untuk mengakhiri persoalan itu, Kapolres Bima Kota, AKBP Beny Basyir Warmansyah, S.IK, meminta agar bersama mencari solusi terbaik.

Saat aksi Sabtu lalu,  Kapolres dan anggotanya mendatangi lokasi dan berusaha membuka blokir jalan. Namun, upaya itu direaksi oleh mahasiswa.

Koordinator aksi, Wahidin, mengatakan mahasiswa dan warga menuntut kepada Gubernur NTB segera mengalokasikan anggaran dan mendatangkan material untuk perbaikan jalan. Sampai saat ini ruas jalan itu belum juga diperhatikan.

Dia mengajak masyarakat Sape berjuang sampai tuntutan terpenuhi. “Jika tuntutan kami ini tidak direspons, maka kami akan memblokir jalan Negara ini sampai kapanpun,” katanya.

Namun, tidak selang berapa lama kemudian puluhan anggota Dalmas dan Kapolres Bima Kota turun ke lokasi. Mereka membuka jalan yang diblokir menggunakan batu, kayu, dan plang besi.

Hingga akhirnya terlihat reaksi dan suasana memanas. Namun, pihak Kepolisian kembali mengajak warga  agar membicarakan persoalan tersebut.

Saat dialog, Kapolres mengajak warga lebih bersabar terkait tuntutan mereka. Dia berharap apa yang dilakukan oleh warga ini tidak akan menimbulkan persoalan baru dan meminta mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini agar  mahasiswa, masyarakat, dan pihak keamanan sama-sama nyaman.

“Mari kita menjaga keamanan karena tanpa adanya bantuan masyarakat, kami juga tidak akan mampu melakukan hal yang dapat menyelessaikan persoalan ini” ujarnya.

Dia meminta mahasiswa membuka jalan dan kalau pun tidak dibuka semuanya mungkin setengahnya  agar arus lalulintas tidak terhambat.

Wahidin kemudian menanggapi bahwa pihaknya menerima permintaan oleh pihak pemerintah. Apapun yang diminta selama ini masyarakat menerimanya sebagai kewajiban. Namun, dia meminta  agar tuntutan masyarakat sebaliknya juga diperhatikan.

“Terutama tuntutan kami soal perbaikan jalan ini. Apabila tuntutan kami tidak diperhatikan maka kami tidak akan membuka jalan ini,” katanya.

Setelah terjadi pembicaraan lama, dengan pihak Kepolisian, warga tetap menunggu kepastian terkait tuntutan mereka. (opik)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

UNTUK mengisi waktu luang, dr Akbar kembali mengeluarkan handphone untuk menulis perjalanannya di Palu. Tempat favoritnya yaitu Masjid An Nur Sigi – Palu. Berikut...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Tim Asisten Indeks Tata Kelola (ITK) Kinerja Polri menggelar rapat di aula Mapolres Bima Kota, Selasa (21/3/17) hingga Rabu (22/3/27). Rapat...

Politik

Bima, Bimakini.com.-   Sejumlah warga di Desa Kalodu Kecamatan Langgudu meminta penuntasan pengaspalan lintas menuju desa setempat kepada pasangan calon (Paslon) Syafrudin- Masykur (Syukur). Permintaan...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Pasangan Calon  Wakil Bupati Bima, H Abdul  Hamid dan rombongan, Selasa lalu, mengunjungi  Desa Kowo Kecamatan Sape. Menyisir wilayah Sape Utara itu,...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima, Adhar (20), tewas ditusuk oleh orang yang belum diketahui identitasnya.   Korban ditusuk pada...