Bima, Bimakini.com.- Aksi mahasiswa yang memblokir ruas jalan Provinsi NTB mulai dari samping Masjid Besar Al-Munawarah Sape hingga persimpangan ke arah Barat belum berakhir. Mereka memasang bambu dan tenda. Sepanjang jalan ke arah Barat pohon pisang terlihat ditanam rapi dalam jarak yang hampit sama.
Satu mobil tangki yang memuat solar juga disandera mulai pagi hingga sekitar pukul 17.00 WITA atau sekitar delapan jam.
Koordinator aksi, Wahidin, mengaku penyanderaan mobil itu dilakukan di sekitar masjid dan hingga dibebaskan tidak ada kejadian apa-apa. Hal itu karena aksi itu sesungguhnya bertujuan damai.
Mahasiswa menjadikan bagian depan dan atap mobil tangki sebagai tempat berorasi. Seperti aksi sebelumnya, mereka menyuarakan aspirasi perbaikan jalan Provinsi NTB itu dan cepat membenahinya.
Dia mengelaim, sejauh ini masyarakat sekitar mendukung tujuan aksi itu, karena berkaitan dengan kepentingan yang lebih luas. Sudah lama aspirasi perbaikan ruas jalan itu disampaikan, namun hingga kini belum ada responsnya. “Masyarakat sekitar mendukung walau jalan ini diblokir,” katanya saat dihubungi Bimakini.com di lokasi pemblokiran, Sabtu malam.
Dia mengaku didatangi Kapolres Bima Kota, AKBP Beny Basyir Warmansyah, S.IK dan Ketua DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. Muchdar Arsyad. Mereka menjanjikan akan ada tanggapan soal tuntutan massa dalam tiga hari ke depan atau Selasa nanti.
Akibat pemblokiran ruas jalan itu, warga dari bagian Barat terpaksa melewati jalur lain. Sebagian besar mengaku, meski jalur tempuh agak jauh, namun mendukung substansi aksi yang dilakukan para mahasiswa. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.