Bima, Bimakini.com.- Siswa kelas III Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Wawo, Sucipto (15 tahun), Kamis (11/10) sekitar pukul 17.30 WITA, tewas. Sepeda motor Honda Grand yang dikendarainya menabrak truk milik Rudi Hartono yang diparkir di sebelah kiri bahu jalan Negara, dekat SDN 2 Kambilo Desa Pesa Kecamatan Wawo. Saat itu, truk menghadap ke Timur.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, tetapi luka akibat tabrakan itu cukup parah, sehingga nyawa korban tidak tertolong. Korban menghembuskan nafas terakhir di RSUD Bima, Jumat (12/10/2013) sekitar pukul 09.00 WITA.
Ahmad Hijrah (17 tahun) rekan yang dibonceng korban dalam keadaan selamat. Namun, giginya patah dan bibirnya mengalami luka robek.
Kepala Unit Lantas Polres Bima Kota, AIPDA Lanang, mengatakan, kronologis kejadian peristiwa itu terjadi Kamis (11/10) sekitar pukul 17.30 WITA. Saat itu, Sucipto membonceng Ahmad Hijrah. Mereka datang dari arah Barat dan menabrak truk yang sedang parkir di sebelah kiri bahu jalan negara dekat SDN 2 Kambilo yang saat itu menghadap ke Timur.
Truk yang diparkir itu, katanya, sudah sesuai ketentuan. Hasil pemeriksaan saksi masing-masing Topan, S.Pd dan Edy, SE, menjelaskan bahwa awal kejadian topi korban terjatuh. Korban dan yang dibonceng melihat ke belakang. Namun, tidak menyadari di depan mereka ada truk yang diparkir.
Akibatnya sepeda motor dikendarai korban menabrak truk. Sepeda motor merangsek masuk di kolong truk, sedangkan kepala korban diduga membentur bagian belakang truk.
Pantauan Bimakini.com di lokasi kejadian Kamis, posisi truk yang diparkir posisi bannya berada digaris putih bahu kiri jalan. Sepeda motor korban mengalami rusak parah. Korban juga mengalami luka robek di bagian kepada, wajah membiru. Darah keluar pada bagian hidung, sedangkan tangan kiri korban patah.
Ibu korban, Zainab, mengaku tidak memiliki firasat buruk tentang anaknya. Tetapi, dua hari terakhir sulit memejamkan mata dan selalu gelisah. Sucipto merupakan anak keempat dari enam bersaudara hasil pernikahan dirinya dengan Syamsudin. Perangai anaknya sangat baik, suka mengaji, menjadi kiper dalam tim sepakbola di sekolahnya.
Namun, diakuinya, beberapa hari terakhir anaknya suka menulis yang aneh-aneh di pintu rumahnya. Seperti tulisannya “banyak-banyaklah mengingat mati”. Korban tidak banyak bicara.
“Ibu mana yang tidak sedih menyaksikan anak kesayangan meninggal mendadak seperti ini. Tetapi, ini merupakan takdir Allah dan kami harus ikhlas menerimanya. Tuhan memeluknya dan inilah yang terbaik bagi anak kami,” ujarnya dan air bening menetesi pipinya.
Pemilik truk, Rudi Hartono, siap dimintai keterangan berkaitan tabrakan itu. Truknya sudah diparkir di bahu kiri jalan untuk mengangkut muatan yang akan diantar ke Sumba NTT. Tetapi, akibat kejadian itu keberangkatan ke Sumba tertunda.
“Saya siap memberikan keterangan jika diminta tentang kendaraan yang diparkir. Saya ikut prihatin terhadap kejadian ini, apalagi korban merupakan keluarga di Desa Pesa,” katanya di Wawo, Jumat.
Korban dikebumikan di Pekuburan Umum Desa Pesa, Jumat sekitar pukul 17.00 WITA. (nasir)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
