Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Wali Kota Bima: Saya Pasti Dukung PPS

Provinsi Pulau Sumbawa

Kota Bima, Bimakini.com.- Perjuangan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) sudah melewati sejumlah tahap, bahkan kini masuk sebagai salah satu Daerah Otonomi Baru (DOB). Prosesnya kini ada di Komisi II DPR RI untuk mengesahkannya, setelah ada persetujuan Presiden RI.

Wali Kota Bima, HM. Qurais, mengaku senang  jika PPS dapat terbentuk. Sebagai salahsatu Kepala Daerah, turut diundang pertemuan di Sumbawa, Kamis (17/10) hari ini, di Sumbawa. Dalam undangan itu, pertemuan semua Kepala Daerah dimediasi oleh Ketua Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KPPS), Dr. Hj. Siti Maryam, SH.

“Tapi saya tidak ikut hadir dan akan diwakilkan, karena saya ada agenda ke Jakarta. Kalau PPS terbentuk tentulah didukung, karena saya pasti dimusuhi kalau tidak mendukung,” ujarnya sambil berkelakar di kantor Pemkot Bima.

Dukungan secara politik, kata dia, tetap diberikan. Demikian juga dengan penyediaan anggaran ketika DOB terbentuk. Hanya saja, besarnya dana dukungan setelah PPS terbentuk disesuaikan dengan kemampuan masing-masng daerah. “Tidak mungkin sama dong kemampuan Kota Bima dengan KSB dan Kabupaten Bima,” ujarnya.

Seperti dilansir Bimakini.com sebelumnya, Perjuangan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) ternyata membuahkan hasil. Rabu (2/10) sekitar pukul 17.15 WIB atau 18.15 Wita Badan Legislasi  Nasional (Balegnas) DPR RI memutuskan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) masuk usulan Daerah Otonomi Baru (DOB) gelombang pertama dengan daerah lainnya.

Ketua Perwakilan Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) Jakarta, dr. H. Sanusi, Sp.OG,  mengatakan perjuangan masyarakat Pulau Sumbawa  akhirnya membuahkan hasil. Sejumlah Pengurus KP3S ikut menghadiri sidang Balegnas tersebut, karena menginginkan masuknya PPS diprioritas Dewan.

“Kami  saat sidang itu menyaksikan dari balkon Dewan dan mensyukuri akhirnya PPS masuk DOB untuk gelombang pertama bersama  sejumlah daerah lainnya,” ungkapnya.

Masuknya PPS dalam usulan DOB, kata Sanusi, karena memang telah memenuhi semua persyaratan dukungan. Tidak ada satupun persyaratan yang tidak dipenuhi. “Ini bukan perjuangan kami semata di KP3S, namun dukungan semua pihak, termasuk semua Pemkab dan Pemkot se Pulau Sumbawa, DPRD, hingga Pemerintah Desa yang memberikan rekomendasinya,” katanya.

Demikian juga dengan  penetapan ibukota PPS sudah ada dan menjadi kesepakatan bersama. Hingga dikutuknya palu PPS masuk usulan DOB gelombang pertama, tidak ada masyarakat Pulau Sumbawa yang menolaknya.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan terus memantau setiap perkembangan pembantukan PPS dan akan menyampaikan ke masyarakat hasilnya. Bahkan, dia  optimis jika tahun ini PPS terbentuk dan tinggal menunggu Amanat Presiden (Ampres).

“Setelah ada Ampres, maka PPS dinyatakan terbentuk. Ketika itu sudah ada, silahkan masyarakat Bima datang ke Jakarta untuk ikut merayakannya nanti,” ungkapnya.

Pembahasan DOB dibagi dalam tiga gelombang  yakni pertama sebanyak 25 DOB, rinciannya  12 DOB Papua dan 13 DOB non Papua. Selanjutnya tahap kedua 20 DOB dan ketiga sebanyak 20 DOB. Konsiyering gelombang pertama direncanakan minggu awal Oktober ini. (pian)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Bima, Bimakini.- Sebanyak 573 Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kabupaten Bima dikukuhkan, Selasa 24 Januari 2023, di GOR Panda. Nantinya PPS juga akan...

Politik

Bima,  Bimakini.- Pasca Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Bima  mengumumkan hasil seleksi Calon Anggota Panitia Pemungutan suara (PPS) se-kabupaten Bima  Nomor 174/PP.04.1-Pu/5206/4/2023 tentang Penetapan...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Sebanyak 123 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kota Bima, Selasa 24 Januari 2024, di aula Hotel Mutmainah. PPS diharapkan menjalankan...

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...